FFD Sekolah Lapang Genta Pro Organik di Kobalima: Wujudkan Pertanian Organik yang Berkelanjutan

Kobalima, Kabupaten Malaka – Sekolah Lapang (SL) Genta Pro Organik Tahun 2024 yang digelar di wilayah kerja BPP Kobalima melibatkan 10 kelompok tani menjadi tonggak penting dalam penerapan pertanian organik di Nusa Tenggara Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian melalui metode budidaya organik yang ramah lingkungan.

Puncak kegiatan ini ditandai dengan Temu Lapang atau Farmer Field Day (FFD) yang berlangsung pada hari Jumat, 15 November 2024 di Kelompok Tani Remano, Desa Litamali Kecamatan Kobalima. Acara ini dihadiri oleh 158 peserta, yaitu Pejabat yang mewakili Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, Sekretaris Camat Kobalima, Koordinator BPP Kobalima beserta penyuluh pendamping, Kepala Desa, Babinkamtibmas, Babinsa, serta para petani dari kelompok tani peserta SL.

Kegiatan FFD: Panen Perdana Cabai

Kegiatan Temu Lapang dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka. Dalam arahannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada kelompok tani yang konsisten mengikuti kagiatan SL mulai dari kegiatan sosialisasi, rembug tani, kursus tani/pembelajaran SL dan terakhir kegiatan Temu Lapang atau Farmer Field Day (FFD). Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh petani dari kegiatan SL sangat bermanfaat dalam upaya mengembangkan pertanian organik. Dinas pertanian kabupaten siap memfasilitasi kelompok tani dalam pemasaran hasil melalui kemitraan dengan hotel serta dalam mendukung program makan bergizi bagi anak sekolah yang dicanangkan oleh pemerintah. Diharapkan petani dapat berproduksi secara berkelanjutan. Untuk keberlanjutan kegiatan pertanian organic maka Dinas Pertanian kabupaten juga akan menjadikan kecamatan kobalima sebagai cluster organik.

Di sisi lain, pejabat dari provinsi mengapresiasi upaya semua pihak mulai dari petani hingga penyuluh yang berkomitmen menjalankan SL Genta Pro Organik dengan baik serta menekankan pentingnya penerapan pupuk organik untuk memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah yang selama ini terdegradasi akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan. Pertanian organik tidak hanya meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, tetapi juga memulihkan ekosistem tanah yang telah rusak, ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan panen perdana cabai yang ditanam di atas lahan seluas 30 are (4.000 pohon) oleh Kelompok Tani Remano. Ketua Kelompok Tani Remano menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi yang telah mendukung pelaksanaan SL di daerah mereka.

See also  UPTD PKDLHP Pantau Produksi Baculovirus: Solusi Pengendalian Hama Oryctes pada Tanaman Kelapa

“Panen ini adalah langkah awal. Kami optimis hasilnya akan semakin baik dengan penerapan pertanian organik secara konsisten,” ujarnya.

Manfaat Pertanian Organik

Dalam kegiatan ini, petani mendapatkan pelatihan pembuatan pupuk organik padat, pupuk organik cair (POC), biochar, serta pestisida nabati. Teknik-teknik ini menjadi solusi atas kerusakan tanah akibat penggunaan bahan kimia yang tidak terkendali.

Pejabat dari provinsi juga menyoroti pentingnya memanfaatkan limbah pertanian seperti serabut kelapa, kotoran ternak, dan daun-daunan untuk dijadikan pupuk organik. Cara pembuatan pupuk organik cukup mudah dan bahannya mudah didapat karena ada disekitar kita. Untuk itu, mendorong petani yang telah memperoleh pembelajaran pada kegiatan SL  untuk menularkan pengetahuan dan ketrampilannya kepada petani yang lain agar penerapan pupuk organik dapat dikembangkan secara massif.

Ke depan, diharapkan terbentuknya kelompok usaha bersama memproduksi pupuk organik dengan pola bisnis yang mampu melayani kebutuhan pupuk organik bagi petani sekitar dan wilayah lainnya, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka, tambahnya.

Keberlanjutan dan Pengembangan Teknologi

Kegiatan SL Genta Pro Organik tidak hanya berhenti di sini. Pada tahun 2025, Kabupaten Malaka telah mengalokasikan dana untuk melanjutkan program SL Organik di wilayah lainnya. Selain itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten mengimbau petani untuk menerapkan teknologi irigasi modern seperti sprinkle atau irigasi tetes yang efisien dan hemat biaya dalam jangka panjang.

Harapan untuk Masa Depan

Melalui SL Genta Pro Organik, diharapkan para petani mampu:

  1. Mengadopsi sistem pertanian organik secara berkelanjutan.
  2. Meningkatkan skala usaha tani melalui pengaturan pola tanam, penggunaan benih unggul, dan penerapan teknologi tepat guna.
  3. Mengembangkan sistem pemasaran yang lebih modern, termasuk pemasaran online, untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
See also  Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis : Makan Enak, Makan Sehat, Makan B2SA, Kasih Habis !!!

Dengan pendekatan yang terencana dan dukungan berbagai pihak, Kabupaten Malaka optimis dapat menjadikan pertanian organik sebagai pilar utama dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Mari bersama-sama wujudkan pertanian organik yang ramah lingkungan demi masa depan yang lebih baik!

Similar Posts