Trichoderma: Kunci Menghidupkan Kebun Jambu Mente di Baumata

Di tengah hamparan kebun jambu mente yang mulai kehilangan vitalitasnya, sebuah harapan baru datang dari sekelompok petani yang tak pernah menyerah. Kelompok Tani Nekemolo, yang selama bertahun-tahun berjuang untuk mempertahankan kebun mereka yang telah berusia lebih dari dua dekade, akhirnya menemukan solusi yang menjanjikan: Trichoderma, sebuah agens pengendali hayati yang juga bisa menjadi pupuk hayati.

UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan (UPTD PKDLHP), sebagai lembaga yang bergerak di bidang perbenihan, kebun dinas, dan laboratorium hayati perkebunan, menyadari potensi besar yang dimiliki oleh Trichoderma. Melalui seksi laboratorium hayati dan biopestisida, mereka memperkenalkan agen pengendali hayati ini kepada Kelompok Tani Nekemolo dalam sebuah pelatihan perbanyakan yang sangat dinantikan.

“Kami melihat adanya kebutuhan mendesak untuk merevitalisasi kebun jambu mente di Desa Baumata,” ujar Ir. Maria I. R. Manek, M.Sc, Kepala UPTD PKDLHP. “Melalui pelatihan perbanyakan Trichoderma ini, kami berharap dapat memberikan solusi yang efektif dan ramah lingkungan bagi para petani untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.”

Dengan luasan kebun jambu mente yang mencapai 20 hektar, para petani ini membutuhkan solusi yang efektif dan ramah lingkungan untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Trichoderma hadir sebagai jawaban, bukan hanya sebagai agens pengendali hayati yang dapat melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit, tetapi juga sebagai bahan pembuatan Trichoderma kompos yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah.

Trichoderma memiliki banyak manfaat yang luar biasa bagi pertanian,” jelas Ir. Maria. “Sebagai agens pengendali hayati, ia dapat membantu melindungi tanaman dari berbagai patogen tanah, sedangkan sebagai pupuk hayati, ia dapat memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.”

pelatihan perbanyakan agen pengendali hayati kepada kelompok tani nekemolo

Selama pelatihan yang berlangsung, para petani belajar dengan antusias cara memperbanyak Trichoderma secara mandiri. Mereka mempraktikkan teknik-teknik yang diperlukan, mulai dari persiapan media tumbuh hingga proses fermentasi dan panen. Setiap langkah dilakukan dengan penuh kesungguhan, didorong oleh harapan untuk melihat kebun jambu mente mereka kembali hijau dan produktif.

See also  Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov NTT Buka Kegiatan GPM

“Kami sangat terkesan dengan semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para petani Kelompok Tani Nekemolo,” ungkap Ir. Maria dengan senyum bangga. “Mereka benar-benar siap untuk merangkul perubahan dan memanfaatkan Trichoderma sebagai solusi baru dalam menghidupkan kembali kebun jambu mente mereka.”

Tak hanya itu, para petani juga dibekali dengan pengetahuan tentang cara membuat Trichoderma kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk hayati. Dengan memanfaatkan sisa-sisa tanaman dan bahan organik lainnya, mereka dapat menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang akan membantu memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman jambu mente.

“Kami berharap pelatihan ini akan menjadi awal dari transformasi yang lebih besar di sektor pertanian di Baumata,” tambah Ir. Maria dengan penuh semangat. “Dengan pengetahuan dan keterampilan yang baru diperoleh, para petani kini memiliki kunci untuk membuka pintu menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.”

Similar Posts