UPTD PKDLHP Terima 12 Mahasiswa PKL dari Universitas Pendidikan Guru 45 (UPG 45)  Fakultas Biologi

Kupang, 25 Juni 2024 – UPTD Perbenihan, Kebun Dinas, dan Laboratorium Hayati Perkebunan (PKDLHP) menerima 12 mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) dari Fakultas Biologi Universitas Pendidikan Guru 45 (UPG 45)  (UPG) Kupang. Para mahasiswa ini akan menjalani magang di UPTD PKDLHP selama 2 bulan ke depan, mulai dari tanggal 25 Juni hingga 25 Agustus 2024.

Kedatangan para mahasiswa PKL disambut hangat oleh Kepala UPTD PKDLHP, Ir. Maria I. R. Manek, M.Sc. Beliau berharap PKL ini dapat menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah mereka pelajari di bangku kuliah, serta mendapatkan pengalaman berharga dalam dunia kerja.

“Kami ingin memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar dan berkontribusi langsung dalam kegiatan UPTD PKDLHP,” ujar Ir. Maria. “Kami juga berharap PKL ini dapat meningkatkan kerjasama antara UPTD PKDLHP dan Universitas Pendidikan Guru 45 (UPG 45) .”

Selama PKL, para mahasiswa akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Seksi Perbenihan dan Kebun Dinas dan kelompok Seksi Laboratorium Hayati dan Biopestisida.

Di Seksi Perbenihan dan Kebun Dinas, para mahasiswa akan belajar tentang teknik perbenihan tanaman, pemeliharaan kebun dinas, dan pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Sedangkan di Seksi Laboratorium Hayati dan Biopestisida, para mahasiswa akan belajar tentang teknik pembuatan biopestisida, pengujian hama dan penyakit tanaman, dan penelitian hayati.

“Kami yakin bahwa PKL ini akan memberikan manfaat yang besar bagi para mahasiswa,” ujar Ir. Maria. “Mereka akan mendapatkan ilmu dan pengalaman yang berharga yang akan membantu mereka dalam karir mereka di masa depan.”

Manfaat PKL bagi Mahasiswa:

  • Memperoleh pengalaman langsung dalam dunia kerja terkait bidang studi mereka.
  • Menerapkan teori dan konsep yang dipelajari di bangku kuliah dalam praktik yang nyata.
  • Mengembangkan keterampilan teknis dan soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja.
  • Mendapatkan inspirasi, ide, gagasan untuk materi dan rencana penelitian guna mendukung kepentingan  studi dan  penyelesaian tugas akhir di bangku kuliah.

Manfaat PKL bagi UPTD PKDLHP:

  • Mendapatkan bantuan tenaga kerja untuk menyelesaikan tugas-tugas di UPTD PKDLHP.
  • Memperoleh ide-ide dan perspektif baru dari para mahasiswa PKL.
  • Meningkatkan citra lembaga di mata masyarakat.

UPTD PKDLHP berkomitmen untuk memberikan pengalaman PKL yang berharga bagi para mahasiswa. UPTD PKDLHP berharap PKL ini dapat menjadi awal kerjasama yang baik antara UPTD PKDLHP dan Universitas Pendidikan Guru 45 (UPG 45) .

Similar Posts

  • Gubernur Melki Panen Jagung Perdana di Lembata, Dorong Swasembada Pangan dan Produk Unggulan Desa

    Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, melakukan panen jagung perdana di Desa Lebawala, Kecamatan Lebewala, Kabupaten Lembata, pada Rabu (16/4/2025). Kegiatan ini menjadi simbol komitmen Pemerintah Provinsi dalam mendorong swasembada pangan dan pengembangan produk unggulan desa di seluruh wilayah NTT.
    Setibanya di Desa Lebawala, Gubernur Melki didampingi Bupati Lembata, Wakil Bupati, serta jajaran Forkopimda Lembata. Mereka bersama-sama menuju area perkebunan jagung milik warga untuk melakukan panen jagung jenis pulut yang dikenal sebagai bahan dasar pembuatan jagung titi, camilan khas dari daerah tersebut.

  • Food Estate 4 Juta Hektare Masuk RPJMN, Bidik Produksi Beras 10 Juta Ton hingga 2029

    Jakarta – Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 memuat proyek kawasan sentra produksi pangan atau lumbung pangan (food estate). Hingga 2029, pemerintah menargetkan proyek ini menambah produksi pangan sebanyak 20 juta ton gabah kering giling atau setara 10 juta ton beras.

    “Diperkirakan memerlukan penambahan luas panen sekitar 4 juta hektare setara luas sawah,” bunyi Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 10 Februari 2025 lalu itu, dikutip Jumat, 28 Februari 2025.

    Proyek ini akan diampu oleh Kementerian Pertanian dan BUMN atau lembaga lain yang ditunjuk pemerintah. Institusi lain yang berkontribusi yakni Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koperasi, Kementerian Transmigrasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan Badan Pusat Statistik (BPS).

    Ada tiga wilayah utama yang akan menjadi lokasi food estate, yakni Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan Papua Selatan. Di nomor empat, ada pula “lokasi prioritas lainnya” yakni Aceh, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat.

  • Pembangunan Bendungan Mbay dukung ketahanan pangan di NTT

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan pembangunan Bendungan Mbay yang berlokasi di Kabupaten Nagekeo dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Dody menegaskan pentingnya infrastruktur sumber daya air dalam mendukung ketahanan pangan nasional. “Kita sepakat bahwa infrastruktur sumber daya air sangat penting untuk mencapai swasembada pangan. Salah satu contohnya adalah pembangunan bendungan yang kemudian disalurkan melalui sistem irigasi primer, sekunder, hingga tersier langsung ke lahan pertanian,” ujarnya di Jakarta, Senin.

    Kementerian Pekerjaan Umum terus menggenjot penyelesaian pembangunan Bendungan Mbay yang berlokasi di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga akhir Mei 2025, progres konstruksi bendungan telah mencapai 80,69 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2026.

  • Panen Raya Jagung, Polres Ende Dapat Hasil Delapan Ton Lebih

    PANEN RAYA – Jajaran Polres Ende berhasil memanen kurang lebih 8,7 ton jagung diatas lahan seluas kurang lebih 2,2 hektar saat menggelar panen raya jagung serentak tahap pertama, Rabu, 26 Februari 2025 pagi bertempat di Kebun Kelompok Tani Pama Imu I, Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende.

    TRIBUNFLORES.COM, ENDE – Jajaran Polres Ende berhasil memanen kurang lebih 8,7 ton jagung diatas lahan seluas kurang lebih 2,2 hektar saat menggelar panen raya jagung serentak tahap pertama, Rabu, 26 Februari 2025 pagi bertempat di Kebun Kelompok Tani Pama Imu I, Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende.

    Panen raya jagung tersebut guna mendukung program pemerintah pusat yaitu ketahanan pangan swasembada jagung.

    Kapolres Ende, AKBP I Gede Ngurah Joni Mahardika, menjelaskan panen raya jagung tahap I hari ini dilakukan pada lokasi yang sudah di tanam pada bulan November tahun 2024 lalu.

    “Dan untuk Polres Ende sendiri hari ini dilakukan panen raya jagung serentak dilakukan di 7 Lokasi dengan luas lahan sekitar 2.2 Hektar dengan hasil perkiraan 8,7 ton,” ujar AKBP Joni Mahardika.

    Dikatakan AKBP Joni Mahardika, panen raya jagung tersebut merupakan salah satu bentuk langkah komitmen Polri mensukseskan ketahanan pangan di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Ende.

    “Semoga kegiatan ini kedepannya mencapai target swasembada pangan di Kabupaten Ende sehingga kita menuju ketahanan pangan dan masyarakat di Ende bisa memenuhi kebutuhan sehari hari, Polres Ende akan di bekerjasama dengan TNI, Dinas Pertanian dan mahasiswa yang hari ini sempat hadir bersama melakukan panen raya dan  juga kelompok-kelompok tani hal ini tentu akan memudahkan dalam kegiatan kegiatan selanjutnya,” ucap AKBP Joni Mahardika.