Penjabat Bupati Kupang Panen Jeruk Keprok Desa Fatumonas, Menjadi Masa Depan Baru Petani
Oelamasi, KupangBerita.com , — Salah satu upaya intensifikasi pertanian lahan kering, di wilayah Desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten, Nusa Tenggara Timur, terdapat lokasi pengembangan kebun buah jeruk keprok.
Penjabat (Pj) Bupati Kupang, Alexon Lumba, Sabtu (10/8/2024) berkesempatan mengunjungi dan memanen langsung di lokasi kebun jeruk seluas 1,5 hektar dengan banyak tanaman jeruk 215 Pohon.
Untuk diketahui, total lahan yang ditanam kebun jeruk 500 ha dan saat ini yang sudah berproduksi 200 ha.
Tiba di area kebun Pj. Bupati harus berjalan kaki sejauh 300 meter menyusuri tegalan, namun rasa lelah terobati dengan hamparan lahan seluas 1,5 hektar yang penuh dengan pohon jeruk dengan penanaman yang rapi dan berbuah sangat lebat, memasuki lahan kebun tersebut aroma jeruk sudah terasa melintas di hidung di dukung lokasi yang sejuk dan segarnya udara.
Pj. Bupati, Alexon lumba usai panen menyampaikan apresiasi kepada Kelompok Tani Kanaan dan seluruh masyarakat amfoang yang telah berkontribusi membangun Kabupaten Kupang melalui pengembangan tanaman holtikultura khususnya jeruk keprok.
“Ini menjadi masa depan petani baru. Selain itu, menjadi contoh bagi wilayah lain di Kabupaten Kupang, yang mempunyai potensi yang sama untuk pengembangan tanaman holtikultura lainnya.
Hari ini kita bisa menyaksikan langsung kerja kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat,” kata Alexon.
Penjabat Bupati meminta Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan, Amin Juariah untuk terus mendorong kelompok tani lain untuk mengembangkan berbagai tanaman komoditas unggulan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Amin Juariah mengakui bahwa pengembangan jeruk keprok di wilayah Amfoang sudah lama, namun pengembangannya masih terbatas.
“Akan tetapi, melihat potensi wilayah amfoang sangat potensial untuk pengembangan jeruk keprok, sehingga yang awalnya hanya ditanam di pekarangan, saat ini sudah pengembangan di perkebunan,” ungkap Amin.
Amin berharap dengan potensi yang ada kiranya masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang ada seoptimal mungkin, sehingga ke depan lokasi ini bisa jadi kawasan agro wisata.
