Plt. Kepala Dinas Pertanian Panen Padi Varietas Ciherang di Balai Benih Induk Noelbaki
Noelbaki, 23 Oktober 2024 – Plt. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan panen padi varietas Ciherang di Balai Benih Induk Noelbaki. Luas area yang dipanen mencapai 3 Ha, dengan harapan hasil panen ini akan menghasilkan benih unggul yang kemudian akan disebarkan kepada para petani.
Panen ini, memanfaatkan alat mesin pertanian jenis combine harvester yang memberikan efisiensi signifikan dalam hal waktu, tenaga, biaya dan produksi. Pertumbuhan padi yang baik diharapkan dapat mendorong kapitalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk UPTD Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura guna mencapai target yang telah ditetapkan.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, SP menyampaikan apresiasi Kepala UPTD Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura, para staf beserta seluruh tim di balai benih setempat atas kerja sama dan dukungan yang luar biasa selama proses penanaman hingga panen. Beliau berharap agar kinerja yang baik ini dapat ditingkatkan dan tetap semangat melanjutkan penanaman di tahap kedua.
Untuk mendukung hasil produksi yang optimal, perlu diperhatikan beberapa hal penting yaitu ketersediaan air, benih, pupuk, dan obat-obatan seperti pestisida dan insektisida. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung lainnya yang telah disiapkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) juga sangat penting untuk mencapai target Indeks Pertanaman (IP) 2 dan IP 3. Rencana peremajaan dan rehabilitasi lantai jemur, gudang kantor, serta infrastruktur lain di Balai Benih juga telah disusun dengan baik.
UPTD Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura berperan secara signifikan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penyediaan benih berkualitas. Upaya ini sangat penting untuk ketahanan pangan di NTT melalui balai benih induk yang ada. Saat ini, NTT memiliki total 10 balai benih untuk padi dan palawija dan 8 balai benih hortikultura. Diharapkan kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan benih dengan mengedepankan prinsip “6 Tepat,” yang meliputi: tepat waktu, tepat biaya, tepat lokasi, tepat jenis, tepat kualitas, dan tepat harga, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi para petani dan masyarakat.