Plt. KadistanKP Provinsi NTT dan Kepala Perum Bulog Pantau Stok Beras di Gudang Bulog Pogotena, Sumba Barat Daya

Tambolaka 15 Maret 2025 – Dalam upaya memastikan ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan di wilayah Nusa Tenggara Timur, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT bersama Kepala Perum Bulog, Bapak Pier Solissa, melakukan pemantauan langsung ke Gudang Bulog Pogotena, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Berdasarkan hasil pemantauan, stok beras yang tersedia di Gudang Bulog Sumba Barat Daya saat ini mencapai 400 ton, yang berasal dari Myanmar. Beras ini diperuntukkan sebagai bantuan pangan, kebutuhan pangan TNI-Polri, serta program stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Sementara itu, kebutuhan beras di Kabupaten Sumba Barat Daya tercatat sebesar 4.000 ton per tahun, sehingga pemantauan ini menjadi langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta sejumlah mitra penangkar benih padi dari Kabupaten Sumba Barat.

Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus mendukung program peningkatan gizi masyarakat.

Plt. KadistanKP Provinsi NTT menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan Bulog dan pihak guna memastikan distribusi beras berjalan lancar dan tepat sasaran. “Kami akan terus mengawal ketersediaan stok pangan, khususnya beras, agar masyarakat tidak mengalami kelangkaan. Selain itu, kami juga mendorong peningkatan produksi beras lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar”. (TS)

Similar Posts

  • Festival Pangan dan Budaya NTT Hadir di Ende

    Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT akan menyelenggarakan Festival Pangan Lokal dan Budaya Tahun 2025 di Kabupaten Ende pada 30–31 Oktober 2025.
    Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kedaulatan pangan daerah sekaligus melestarikan kekayaan budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat NTT.

    Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT menyampaikan bahwa festival ini lahir dari semangat untuk menempatkan pangan sebagai jati diri dan harga diri bangsa.

    “Pangan bukan sekadar kebutuhan hidup, tapi juga simbol harga diri bangsa. Kalau pangan berdaulat, maka kuatlah negara itu,” ujarnya dalam wawancara bersama RRI, Jumat (24/10/2025).

  • Warga Sikumana Serbu GPM: Bahan Pokok Murah Diserbu Sejak Pagi

    Warga Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, menyerbu Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/6) pagi. Sejak bukannya GPM di halaman Gereja GMIT Pniel Sikumana telah dipadati warga, mayoritas ibu rumah tangga, yang antusias membeli bahan pokok dengan harga miring. Antusias warga memperlihatkan betapa besarnya minat masyarakat terhadap inisiatif ini. Dalam kegiatan tersebut, berbagai bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, hingga sayur-mayur segar dijual dengan harga di bawah pasaran.

    Nita Manafe, salah satu warga, menyampaikan apresiasinya terhadap pemerintah provinsi. “Saya sangat senang dan mengapresiasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT. Kegiatan ini sangat membantu kami, apalagi sekarang harga bahan pokok sedang naik,” ujar Nita sambil menunjukkan kantong belanjaannya. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa digelar secara berkala. “Semoga ke depan GPM tetap hadir di Sikumana. Ini bentuk perhatian nyata pemerintah kepada rakyat kecil,” tambahnya.

  • Identifikasi Taksonomi Tanaman

    Hari ini diterima sampel tanaman lokal yang terdiri dari akar, batang, daun, dan buah dari spesies tanaman obat lokal. Sampel ini diberikan untuk keperluan identifikasi taksonomi tanaman, sebagai bagian dari pendukung data dalam penelitian di bidang farmasi.
    Tujuan dari identifikasi taksonomi adalah untuk mengetahui nama ilmiah (nomenklatur) yang tepat, famili, genus, dan spesies dari masing-masing tanaman, guna memastikan keakuratan bahan alam yang digunakan dalam penelitian. Hal ini sangat penting karena banyak tanaman lokal memiliki nama daerah yang berbeda-beda namun mengacu pada spesies yang sama, atau sebaliknya, nama yang sama digunakan untuk spesies berbeda.

  • Mentan Amran Siapkan Hampir Rp10 T Demi Dukung Hilirisasi Pangan

    Pemerintah menggelontorkan anggaran jumbo hampir Rp10 triliun, tepatnya Rp9,9 triliun untuk mendorong hilirisasi komoditas perkebunan pangan. Dana itu akan dipakai untuk program peremajaan (replanting) hingga penanaman baru di sejumlah komoditas strategis perkebunan yang menghasilkan pangan.

    Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan, fokus program ini mencakup komoditas kelapa, kakao, mete, kopi, lada, hingga pala.

    “Kita rencana hilirisasi, yaitu replanting dan tanam baru, (komoditasnya) kelapa, kakao, mete, kopi, lada, pala. Itu dianggarkan Rp9,9 triliun, kurang lebih Rp10 triliun,” kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Adapun targetnya, program tersebut mencakup lahan seluas 800 ribu hektare di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, Amran menyebut hilirisasi ini akan membuka jutaan lapangan kerja baru.

  • Mentan Amran Dampingi Wapres Gibran ke NTT, Tegaskan Komitmen Terus Dorong Kemajuan Pertanian

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam kunjungan kerja di Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.Kunjungan ini bertujuan memastikan secara langsung perkembangan sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan perekonomian di NTT.

    “Kami dengar langsung dari Bupati dan Gubernur, PDB (produk domestik bruto) naik dari 3 menjadi 4,5 untuk NTT. Salah satu sektor yang menggerakkan adalah sektor pertanian. Ke depan kita dorong tingkat kemiskinan NTT dari tahun lalu 19 persen akan kita tekan, kita akan bergerak bersama-sama,” kata Mentan Amran Selasa (6/5/2025).