Bupati TTU Resmi Luncurkan Beras Organik ECO Enzyme Ketahanan Pangan Indonesia

Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) resmi meluncurkan beras organik berbasis Eco Enzyme sebagai salah satu produk unggulan daerah, dalam rangka mendorong pertanian yang ramah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Kegiatan ini berlangsung di halaman Kantor Bupati TTU dan dipimpin langsung oleh Bupati TTU, Yoseph Falentinus Delasalle Kebo,S.IP, MA,
Acara peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Kamilus Elu,SH, Sekretaris Daerah Fransiskus Bait Fay, S.Pt, M.Si, unsur Forkopimda, para kepala perangkat daerah, tokoh masyarakat, serta kelompok petani dari berbagai wilayah di TTU.
Dalam perayaannya, Bupati Yoseph menyampaikan penghargaan atas kerja keras ekologis para petani serta dukungan Dinas Pertanian dalam mewujudkan pola pertanian berbasis. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai bentuk nyata dari komitmen Pemerintah Daerah dalam membangun infrastruktur pertanian yang tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat.
“Hari ini kita meluncurkan beras Eco Enzyme dengan merek lokal seperti Beras Atoin Meto dari Naen, Beras Nona Biinmaffo dari Lurasik, Beras Nona Oekopa dari Oekopa, Beras Nona Sekon dari Sekon, Beras Bian dari Ponu, dan Beras Aen Ani Inbate dari Desa Inbate. Ini merupakan kebanggaan besar karena kami mampu memproduksi beras premium dengan identitas lokal yang kuat,” ungkap Bupati.
Menurutnya, langkah ini akan memperkuat posisi TTU sebagai kabupaten yang mampu bersaing dalam sektor pertanian berbasis di Nusa Tenggara Timur dan nasional. Bupati Yoseph menekankan bahwa peluncuran ini bukan semata-mata untuk seremoni, tetapi merupakan tonggak awal menuju kemandirian pangan daerah. Ia mendorong masyarakat dan petani untuk terus mengembangkan produksi lokal agar tidak lagi bergantung pada pasokan beras dari luar daerah.
“Ini adalah langkah strategis untuk mewujudkan swasembada pangan. Kita tidak boleh terus menjadi konsumen dari luar. Kita harus menjadi produsen yang berdaulat di tanah sendiri,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa TTU memiliki potensi besar berupa lahan pertanian yang luas dan subur, serta ketersediaan bahan baku untuk pembuatan Eco Enzyme dari limbah organik rumah tangga. Namun ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan pemahaman petani terhadap teknologi pertanian ramah lingkungan, kebutuhan akan standarisasi produk, dan akses permodalan bagi petani kecil. Untuk mengatasi hal ini, ia mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan, baik dari kalangan pemerintah, swasta, akademisi, maupun masyarakat umum.
“Pemerintah daerah terus berupaya mencari solusi, termasuk membuka akses pasar bagi produk-produk lokal seperti beras Eco Enzyme ini. Kita harus bergerak bersama agar cita-cita besar kita bisa tercapai,” ujarnya.
Sementara Plt. Kepala Dinas Pertanian TTU, Charles Malelak, yang turut hadir dalam acara peluncuran, menjelaskan bahwa keberhasilan produksi beras berbasis Eco Enzyme merupakan hasil dari pendampingan teknis yang berkelanjutan kepada para petani.
“Kami telah melakukan berbagai pelatihan dan uji coba penggunaan Eco Enzyme sebagai pupuk organik cair yang ramah lingkungan. Hasilnya sangat positif, karena selain meningkatkan kualitas beras, juga menurunkan biaya produksi,” jelas Charles.
Ia menambahkan bahwa ke depan, Dinas Pertanian akan memperluas cakupan program ini ke lebih banyak desa dan kelompok pertanian, sambil tetap memperhatikan aspek standarisasi dan sertifikasi produk agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami siap mendampingi para petani mulai dari hulu hingga hilir, termasuk dalam hal pengemasan dan pemasaran. Target kami adalah menjadikan TTU sebagai pusat produksi beras organik di wilayah perbatasan,” tutupnya.
Dengan diluncurkannya beras organik berbasis Eco Enzyme ini, Pemerintah Kabupaten TTU menegaskan komitmennya untuk menjadi pelopor pertanian berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur. Langkah ini sekaligus menampilkan arah pembangunan daerah yang berpihak pada lingkungan, ekonomi lokal, dan ketahanan pangan jangka panjang.
“Kita mulai dari sini. Ini adalah awal yang baik untuk membangun masa depan pertanian yang mandiri, sehat, dan menghasilkan,” tutup Bupati Yoseph dengan penuh optimisme. Perlu diketahui produksi beras organik ECO Enzyme ini adalah kerja sama antara Pemerintah Kabupaten TTU melalui Dinas Pertanian TTU dengan Komunitas ECO Enzyme NTT.
Sumber : Bupati TTU Resmi Luncurkan Beras Organik ECO Enzyme – Lidah Rakyat