Launching GG Mart Sinode GMIT: Terobosan Ekonomi dan Dukungan bagi UMKM NTT

Kupang, 26 Juni 2025 – Bertempat di Kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Gubernur Nusa Tenggara Timur secara resmi membuka acara Launching Toko Pangan GG Mart yang merupakan inisiasi Sinode GMIT dengan dukungan Bank Indonesia Provinsi NTT. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mendorong pemberdayaan ekonomi umat dan penguatan sektor UMKM di wilayah NTT.

Dalam sambutannya, Gubernur NTT menyampaikan apresiasi kepada Sinode GMIT, khususnya Ketua Sinode Pendeta Samuel Pandi, yang bersama jajaran pengurus telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam mempersiapkan hadirnya GG Mart sebagai gerakan ekonomi berbasis gereja dan komunitas lokal.

Foto : Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena

UMKM sebagai Penjaga Ekonomi Daerah

Gubernur menegaskan bahwa UMKM memegang peranan strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah dinamika global yang tidak menentu. Meskipun kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 60%, namun sektor ini menyerap hingga 97% tenaga kerja. Hal ini sejalan dengan sektor pertanian yang juga menjadi penopang penting dalam penyerapan tenaga kerja.

“Oleh karena itu, keberadaan GG Mart ini menjadi model yang bisa ditiru oleh lembaga keagamaan lainnya di seluruh Indonesia, sebagai bentuk nyata dari kolaborasi antara iman dan ekonomi,” ujar Gubernur.

Pasar Halal: Peluang Ekonomi Global

Gubernur menekankan bahwa sertifikasi halal bukan semata-mata berkaitan dengan agama, tetapi merupakan strategi masuk ke dalam pasar ekonomi global yang sangat besar, termasuk di Timur Tengah dan China. “Pasar halal ini bukan soal agama, ini soal ekonomi. Kita tidak boleh absen di situ,” ungkapnya.

Melalui acara ini, GMIT bersama mitra pemerintah dan lembaga keuangan menunjukkan bahwa gereja dapat menjadi motor penggerak perubahan sosial ekonomi di tengah masyarakat. GG Mart bukan hanya toko pangan, tetapi simbol kemandirian, kolaborasi, dan pemberdayaan berbasis iman dan keadilan sosial.

Turut hadir dalam acara tersebut berbagai pihak yang menunjukkan sinergi lintas sektor, di antaranya:

  • Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT selaku sponsor utama
  • Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT
  • Dinas Penanaman Modal Provinsi NTT
  • Dinas Kesehatan Provinsi NTT
  • Perum Bulog NTT
  • Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT
  • Badan POM Provinsi NTT
  • Biro Ekonomi Setda NTT
  • Kementerian Hukum dan HAM Provinsi NTT
  • Perwakilan Bupati Kupang dan Wali Kota Kupang
  • Serta tokoh masyarakat, koperasi kredit, pelaku UMKM, insan pers, pemuda, dan perempuan.

Dengan kehadiran GG Mart, GMIT secara konkret mengambil peran dalam membangun ekosistem ekonomi berbasis jemaat, sekaligus memperkuat sinergi antara gereja, pemerintah, dan pelaku usaha dalam mendorong potensi lokal agar mampu bersaing di tingkat nasional dan bahkan internasional. Gubernur berharap langkah GMIT ini bisa menjadi model replikasi bagi lembaga-lembaga agama lain di NTT demi terwujudnya ekonomi umat yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Similar Posts