Hari Pertama Kerja, Mentan SYL Ajak Pegawai Lebih Semangat

 JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar apel pagi bersama di lapangan utama Kementan, Senin, 9 Mei 2022. Kegiatan ini merupakan aktivitas hari pertama masuk kerja setelah melewati masa libur nasional selama sepekan terakhir, setelah Iedul Fitri Acara dibuat sederhana dengan penuh doa dan kehangatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa momen Syawal harus dijadikan cambuk bagi para pegawai untuk saling memaafkan agar kinerja kementan terus mengalami peningkatan. Hati yang ikhlas serta doa yang kuat bisa dijadikan penguat untuk ketahanan pangan nasional.

“Hari ini kita bekerja harus dimulai dengan hati yang lapang. Kenapa? karena makna ramadhan itu adalah menjadikan kita sebagai orang yang makin beriman. Saya meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan saya selama bekerja,” ujar SYL saat memberikan arahan singkat.

Menurut Mentan, sektor pertanian adalah sektor strategis untuk mendulang amal dalam setiap proses kerjanya. Ini karena pertanian merupakan salah satu sektor vital yang menyangkut langsung pada pemenuhan pangan rakyat.

“Pertanian adalah kerja yang paling hebat karena kita yang mempersiapkan makanan bagi jutaan orang di Indonesia. Karena itu sekali lagi saya sampaikan kita harus bekerja dengan penuh maaf, tanpa dendam dan tanpa kebencian,” katanya.

Mentan menambahkan, ke depan kerja-kerja kementan harus fokus pada pemenuhan pangan secara merata. Diantaranya dengan meningkatkan produksi melalui penyediaan benih unggul, penggunaan teknologi dan penguatan sumber daya manusia.

“Disini saya ingin mengajak untuk menyelamatkan Indonesia agar tidak terjadi gejolak pangan. Kita harus menyelamatkan pangan kita agar tidak terjadi krisis seperti yang dikatakan badan pangan dunia,” ujarnya.

Sumber: www.pertanian.go.id

Similar Posts

  • Langkah Nyata Kejati NTT Wujudkan Program Jaga Desa

    Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Kajati NTT sebagai simbol dimulainya program, dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara tiga pihak utama: Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Kepala SMKN 4 Kupang Semi Ndolu, S.Pd., serta Kepala Desa Fatukanutu Fransiskus Saebesi, S.H.. Kajati NTT juga menandatangani prasasti peresmian Desa Binaan Fatukanutu dan menyerahkan bantuan alat tenun kepada kelompok tenun setempat sebagai bentuk dukungan nyata bagi penguatan UMKM berbasis budaya lokal.

    Program Jaksa Bina Desa merupakan tindak lanjut dari rangkaian persiapan sejak Maret 2025. Program ini dirancang untuk menjadikan Desa Fatukanutu sebagai desa percontohan taat hukum, mandiri secara ekonomi, serta aktif dalam penerapan restorative justice.

    Bupati Kupang, Yosef Lede, S.H., dalam sambutannya menyampaikan rasa Sejaht dan apresiasi atas hadirnya Program Jaksa Bina Desa yang diinisiasi oleh Kejaksaan Tinggi NTT Sejahtera nyata untuk mendekatkan peran kejaksaan kepada masyarakat, terutama dalam penerangan hukum, pembinaan, dan pendampingan Sejahtera desa.

  • Peningkatan Kapasitas Petugas Data Statistik Tahun 2025

    Kupang, 25 Juli 2025 – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT melaksanakan Bimtek Peningkatan Kapasitas bagi Petugas Data Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan dari 22 Kabupaten/Kota Se Provinsi Nusa Tenggara Timur bertempat di Aston Kupang Hotel dan Convention Center.  Bimtek ini dilaksanakan dengan tujuan untuk untuk meningkatkan kapasitas petugas data dalam menghasilkan data statistik sektoral produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses dan dibagipakaikan. Data statistik sektoral digunakan sebagai acuan dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan pembangunan pertanian dan perkebunan, serta untuk memperkirakan antisipasi terhadap resiko dan hambatan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan.

  • Membangun Generasi Petani Cerdas: Pelatihan CPNS di Laboratorium Hayati dan Biopestisida untuk Penguatan Pertanian Berkelanjutan

    Kupang, 2025 – Di tengah upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan (PKDLHP) mengambil langkah strategis dengan melibatkan generasi baru aparatur sipil negara (ASN) tahun anggaran 2025, sebanyak 8 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ditempatkan secara khusus Seksi Pengelolaan Laboratorium Hayati dan Biopestisida , sebagai bagian dari program penguatan kapasitas teknis laboratorium pertanian di tingkat kabupaten.

    Program ini tidak sekadar formalitas penempatan pegawai, melainkan sebuah investasi jangka panjang dalam pengembangan sistem pertanian berbasis sains. Melalui bimbingan intensif oleh para ahli, para CPNS ini mulai menjalani pelatihan praktik langsung di laboratorium hayati, dengan fokus pada pengamatan dan identifikasi agens pengendali hayati—organisme mikroskopis yang berperan penting dalam mengendalikan hama tanaman secara alami, tanpa merusak ekosistem.

  • Fakta Pahit Pertanian RI: Sektor Andalan Tapi Tenaga Kerja Menyedihkan

    Pasar tenaga kerja Indonesia pada awal 2025 masih menghadapi sejumlah tantangan besar. Melemahnya sektor manufaktur menjadi salah satu penyebab lambannya penyerapan tenaga kerja hingga menurunnya produktivitas
    Laporan dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI) periode Juni 2025 dengan judul “Menjaga Sektor Padat Karya: Melindungi Kesempatan Kerja dan Daya Beli Masyarakat” mengungkapkan soal pasar tenaga kerja Indonesia yang punya tantangan utamanya yang terletak pada besarnya jumlah tenaga kerja tidak penuh (setengah menganggur) serta dominasi tenaga kerja dengan tingkat pendidikan rendah hingga menengah.
    Situasi ini mengharuskan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk fokus menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar yang dapat menampung kelompok ini, guna menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas sosial ekonomi.

  • Senator Peduli Ketahanan Pangan Dimulai di NTT, Targetkan Jagung Jadi Komoditas Unggulan

    Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) resmi mencanangkan program “Senator Peduli Ketahanan Pangan” di Desa Oenesu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pencanangan ini menitikberatkan pada pengembangan jagung sebagai komoditas prioritas untuk mendorong swasembada pangan, memperkuat hilirisasi, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    Kegiatan dihadiri pejabat dari pusat dan daerah serta perwakilan petani. Dari DPD RI hadir GKR Hemas (Wakil Ketua) beserta anggota DPD asal NTT seperti Paul Liyanto, Hilda Manafe, Stevi Harman, dan Angelius Wake Kako. Pemerintah daerah yang hadir antara lain Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur Johni Asadoma, Ketua DPRD Provinsi Emelia Julia Nomleni, Bupati Kupang Yosef Lede, serta unsur Forkopimda. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi NTT, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Perwakilan Kementan dan tim teknis (BRMP, Polbangtan Kupang, penyuluh) juga hadir untuk mendampingi kegiatan. Kehadiran lintas lembaga ini menegaskan pendekatan kolaboratif program.

  • Plt KadistanKP Kunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumba Barat Daya

    Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan asupan gizi peserta didik, Pemerintah telah meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025. Program ini merupakan salah satu inisiatif strategis dalam upaya menjamin terpenuhinya gizi seimbang bagi siswa di seluruh wilayah, sekaligus mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui keterlibatan petani setempat.
    Sehubungan dengan hal tersebut, PLT Kadistankp melakukan kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Sumba Barat Daya. Kunjungan ini dilakukan guna memastikan kesiapan dan kelancaran operasional program, sehingga seluruh proses distribusi dapat berjalan optimal dan tepat sasaran.