Artikel

  • Prabowo dan Revolusi Pangan: Dari Sawah ke Panggung Dunia

    Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tekad luar biasa untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dan mewujudkan swasembada beras yang berkelanjutan. Dalam pidato perdananya sebagai Presiden Republik Indonesia, ia menegaskan bahwa kemandirian pangan dan energi adalah kunci menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

    Semangat dan Visi Prabowo

    Presiden Prabowo menekankan beberapa poin penting:

    Mewujudkan bangsa yang mandiri dan tidak bergantung pada impor pangan.

    Meningkatkan produksi pertanian nasional agar Indonesia dapat menjadi penopang ketahanan pangan dunia.

    Berbagi hasil produksi kepada negara lain sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawab global.

    Membangun infrastruktur pendukung pertanian — seperti gudang, sistem pendingin hasil panen, dan jalur distribusi di tiap desa — untuk menjamin efisiensi dan mutu hasil tani.

    Mengajak seluruh elemen bangsa bekerja keras dan bergotong royong, bukan sekadar mengeluh atau bergantung pada bantuan luar negeri.

  • Polda NTT Tanam Jagung Serentak: Langkah Nyata Menuju NTT Sebagai Lumbung Jagung Nasional

    Kupang, KBC — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung visi besar “NTT Sebagai Lumbung Jagung Nasional”, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) menggelar Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Tahun 2025 yang dipusatkan di Desa Manulai 1, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Selasa (8/10/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko,dan menjadi momentum strategis Polri untuk berperan aktif dalam mendorong kemandirian pangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

    Dihadiri Pejabat Nasional Secara Virtual
    Sebelum penanaman dimulai, seluruh peserta mengikuti kegiatan penanaman jagung nasional secara virtual yang berpusat di Provinsi Banten. Kegiatan nasional ini dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Setelah kegiatan virtual tersebut, Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko bersama jajaran Forkopimda NTT, serta para pejabat utama Polda NTT melanjutkan dengan aksi tanam jagung secara simbolis di lahan seluas 10 hektar milik kelompok tani di Desa Manulai 1.

  • Meremajakan Baculovirus Oryctes, Harapan Baru Mengatasi Hama Kelapa “ Oryctes rhinoceros” Di Nusa Tenggara Timur

    Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu  Provinsi yang terdiri dari banyak pulau dan kaya akan hasil alam. Salah satu hasil alam yang menjadi sumber pemasukan daerah yaitu tanaman perkebunan. Diantaranya adalah tanaman  kelapa yang tersebar luas di Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di daerah pesisir seperti Kabupaten Kupang, Flores Timur, Sikka, dan Ende. Varietas kelapa lokal unggulan seperti kelapa Adonara dari Flores sangat penting karena memiliki produktivitas tinggi. 

    Kelapa (Cocos nucifera) merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra, dan minyak kelapa, tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar, sehingga kelapa juga disebut sebagai “pohon kehidupan”.

  • Gubernur Melki Imbau Penyedia Dapur MBG untuk Beli Beras, Sayur, Daging, dan Ikan di Dalam Daerah

    Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan penggunaan bahan pangan lokal dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya.

    Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi percepatan program MBG yang digelar di Kupang, Kamis (2/10/2025).

    “Kalau susu dan buah-buahan lain mungkin masih perlu didatangkan dari luar. Tetapi untuk kebutuhan lain seperti beras, sayur-sayuran, daging, dan ikan, kita usahakan dari daerah setempat,” ujar Gubernur Melki.

    Dalam arahannya, Gubernur menekankan bahwa Program MBG bukan semata pemenuhan gizi bagi anak sekolah dan ibu hamil, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang pembangunan sumber daya manusia dan penguatan ekonomi lokal.

    “Program ini menyasar anak sekolah dan ibu hamil, sekaligus berdampak pada ekonomi masyarakat. Kita harus memastikan program ini tepat sasaran dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” tegasnya.

  • Nilai Tukar Petani (NTP) September 2025 sebesar 124,36 atau naik 0,63 persen.

    Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
    NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

  • Dandim 1613 Sumba Barat Panen Bawang Merah, Wabup Timotius Minta Warga Tanam Bawang, Jagung dan Padi

    Wakil Bupati Sumba Barat, Timotius Tede Ragga, S.Sos bersama Dandim 1613 Sumba Barat, Letkol Inf Ignasius Hali Sogen, S.E., M.Han dan sejumlah pejabat serta undangan lainnya mengadakan panen bawang merah pada lahan percontohan bawang merah yang ditanam Kodim 1613 Sumba Barat bersama seorang pengusaha juga adalah petani, Ongko Bobi Samapati di gelora Pada Eweta, Kecamatan Kota Waikabubak, Sumba Barat, Rabu (1/10/2025).

    Dalam sambutannya, Wabup Timotius Ragga mengatakan bawang merah merupakan salah satu komoditi dagang memiliki harga bagus dan pangsa pasar luas di Pulau Sumba khususnya dan NTT umumnya.Selama ini, petani hanya menanam padi, jagung, kacang dan lainnya. Sementara usaha tanam bawang merah, bawang putih dan lainnya jarang bahkan tidak dilakukan.

  • Nilai Tukar Petani September Tembus 124,36: Bukti Kesejahteraan Petani Meningkat

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada September 2025 sebesar 124,36, atau naik 0,63 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 123,57. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) meningkat lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menjelaskan bahwa kenaikan NTP terutama dipengaruhi oleh sejumlah komoditas unggulan.

    “Nilai Tukar Petani atau NTP September 2025 tercatat sebesar 124,36 atau naik sebesar 0,63 persen dibandingkan dengan Agustus 2025. Peningkatan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani atau It naik sebesar 0,71 persen lebih tinggi dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,08 persen. Komoditas yang dominan memengaruhi peningkatan indeks harga yang diterima petani nasional adalah kopi, kelapa sawit, cabai merah, dan karet,” ujar Habibullah, Rabu (01/10/2025).

  • Kemiskinan dan Keterbatasan Bukan untuk Diratapi: Paulus Limu Menanam Harapan dari Pekarangan

    PK-POM Model menyasar 10.000 keluarga miskin tanpa lahan sawah maupun kebun. Mereka didorong mengelola pekarangan rumah untuk memenuhi gizi keluarga sekaligus menjadi sumber penghasilan.

    Setiap rumah tangga penerima manfaat dibekali 3 ekor kambing, 10 ekor bebek, kolam ikan dengan benih lele, serta lahan hortikultura sekitar 2 are untuk menanam sayur, cabai, tomat, dan buah. Program ini juga dilengkapi pelatihan pengolahan hasil produksi, seperti telur asin, saus tomat, hingga olahan ikan lele.

    Menurut Bupati Paulus, program ini bukan bantuan sosial, melainkan bentuk pemberdayaan masyarakat agar lebih mandiri. “Pekarangan rumah harus menjadi

  • Laboratorium Hayati Kupang Kembangkan Kultur Jaringan Bawang Putih TTU

    Kupang, 01 Okotober 2025 – Laboratorium Hayati Kupang kini tengah melakukan inovasi dengan mengembangkan kultur jaringan bawang putih lokal khas Timor Tengah Utara (TTU). Varietas bawang putih TTU dikenal berukuran kecil, namun memiliki aroma yang kuat dan khas, sehingga sangat diminati masyarakat.

    Menurut Kepala Laboratorium Hayati Kupang, Corry Nai Ulu, pengembangan kultur jaringan ini bertujuan memperbesar ukuran umbi tanpa menghilangkan aroma khasnya. “Ini merupakan pilot project atau tahap awal yang sedang kami lakukan. Harapannya, teknik perbanyakan in vitro dengan penambahan hormon sitokinin ini bisa meningkatkan produktivitas bawang putih TTU,” jelasnya.

  • Langkah Nyata Kejati NTT Wujudkan Program Jaga Desa

    Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Kajati NTT sebagai simbol dimulainya program, dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara tiga pihak utama: Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Kepala SMKN 4 Kupang Semi Ndolu, S.Pd., serta Kepala Desa Fatukanutu Fransiskus Saebesi, S.H.. Kajati NTT juga menandatangani prasasti peresmian Desa Binaan Fatukanutu dan menyerahkan bantuan alat tenun kepada kelompok tenun setempat sebagai bentuk dukungan nyata bagi penguatan UMKM berbasis budaya lokal.

    Program Jaksa Bina Desa merupakan tindak lanjut dari rangkaian persiapan sejak Maret 2025. Program ini dirancang untuk menjadikan Desa Fatukanutu sebagai desa percontohan taat hukum, mandiri secara ekonomi, serta aktif dalam penerapan restorative justice.

    Bupati Kupang, Yosef Lede, S.H., dalam sambutannya menyampaikan rasa Sejaht dan apresiasi atas hadirnya Program Jaksa Bina Desa yang diinisiasi oleh Kejaksaan Tinggi NTT Sejahtera nyata untuk mendekatkan peran kejaksaan kepada masyarakat, terutama dalam penerangan hukum, pembinaan, dan pendampingan Sejahtera desa.