Artikel

  • Pelaksana Kegiatan Pesta Pangan Lokal Dan Budaya Zona III (Flores) Tingkat Provinsi NTT

    Bertempat di Aula Dinas Pertanian Kab. Ende dilaksanakan Rapat persiapan Pelaksana Kegiatan Pesta Pangan Lokal Dan Budaya Zona III (Flores) Tingkat Provinsi NTT di Kabupaten Ende pada Tanggal 30-31 Oktober 2025.

    Rapat ini Dibuka langsung oleh Bapak Wakil Bupati Ende, Hadir dalam kegiatan ini, perwakilan dari Dinas Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Kabag SDM Polres Ende,kadis Pertanian Para Pimpinan OPD terkait, Perwakilan Universitas Flores, Para Kepala Bidang Lingkup Dinas Pertanian dan perwakilan Event Organizer (EO) PT. Inkana Jaya Nusantara.

    Dalam sambutan Wakil Bupati Ende, menyampaikan Ucapan terima Kasih kepada Bapak Gubernur NTT karena event tingkat Provinsi ini merupakan yang ke empat kalinya dilaksanakan di kabupaten Ende.

  • Inovasi Pemerintah Kabupaten Kupang dalam Mendorong Pembangunan Pertanian Berbasis Infrastruktur Berkelanjutan

    Pemerintah Kabupaten Kupang terus mengukuhkan komitmen dalam memperkuat sektor pertanian melalui inovasi pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada keberlanjutan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah peresmian saluran irigasi di Desa Oesena, Kecamatan Amarasi, yang menjadi bagian integral dari upaya peningkatan produktivitas pertanian serta kesejahteraan masyarakat tani setempat.

    Bupati Kupang, Yosef Lede, secara resmi membuka dua saluran irigasi yakni Saluran Noetefa dengan panjang 470 meter dan Saluran Bakitbat sepanjang 460 meter. Infrastruktur ini melayani total lahan pertanian seluas sekitar 62 hektar yang dimanfaatkan oleh 78 kepala keluarga. Peresmian ini mencerminkan sinergi efektif antara pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat dalam memaksimalkan penggunaan anggaran dana desa pada Tahun Anggaran 2025.

    Dalam sambutannya, Bupati Yosef Lede menegaskan pentingnya kolaborasi dan dedikasi seluruh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan proyek ini. Ia menegaskan, “Peran utama dalam keberhasilan pembangunan ini adalah kerja keras kepala desa dan masyarakat yang melaksanakan pembangunan saluran irigasi dengan penuh tanggung jawab.”

  • Bupati Yosef Lede Resmikan Saluran Irigasi Sawah, di Desa Oesena Amarasi Kabupaten Kupang

    Bupati Kupang Yosef Lede meresmikan saluran irigasi sawah untuk dua lokasi yaitu saluran sawah Noetefa dengan panjang 470 meter, melayani kurang lebih 12 ha sawah untuk 24 Kepala Keluarga, dan saluran sawah Bakitbat dengan panjang 460 meter, melayani kurang lebih 50 ha sawah untuk 54 Kepala Keluarga di Desa Oesena, Kecamatan Amarasi.

    Sekaligus penyerahan secara simbolis sertifikat tanah program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) oleh Bupati Kupang kepada masyarakat Desa Oesena, Sabtu (18/10/2025) pagi.

    Bupati Yosef Lede yang didampingi Kadis PUPR Tonci Teuf, Kepala BP4D Paul Liu, Kabag Prokopim Benidiktus Selan, Kasie Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kupang Salitha, plt.Camat Amarasi Janwar Modok, saat tersebut dalam sambutannya mengatakan, peresmian ini dilakukan karena kerja hebat Kepala Desa dan masyarakat sehingga ia datang untuk meresmikan. “Saya hanya datang untuk meresmikan. Yang hebat itu adalah Kades dan masyarakat, karena saluran ini telah selesai dikerjakan menggunakan dana desa Tahun Anggaran 2025,”ungkap Yosef.

  • Maksen Lifu Tegaskan Ketahanan Pangan Kuimasi Wujud Nyata Kemandirian Berbasis Komoditas Cabai

    Di tengah wajah alam yang kerontang dan tanah yang lama bergumul dengan musim kemarau, Desa Kuimasi, kecamatan Fatuleu, perlahan menulis ulang takdirnya. Dalam ruang kerjanya Kepala Desa Kuimasi, Maksen Lifu menyampaikan satu pesan penting: kemandirian pangan bukan mitos, ia sedang tumbuh, dari lahan, dari tangan petani, dari harapan.

    Pada Kamis, 16 Oktober 2025, Maksen menjelaskan bahwa program ketahanan pangan desa kini telah memasuki fase akhir persiapan. Hampir 80 persen kesiapan tanam cabai telah tercapai. Lahan dibuka, air telah dialirkan dan benih cabai disemai dengan kesabaran. Yang tersisa hanyalah waktu: sebuah perayaan penanaman yang akan segera menjadi kenyataan.

  • Menanam Harapan di Pekarangan: Kolaborasi Sumba Tengah dan Undana Kupang Menghapus Kemiskinan

    Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, menerima kunjungan Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, beserta rombongan di ruang kerjanya, Jumat (10/10/2025). Kunjungan tersebut menjadi bagian dari komitmen Undana untuk memberikan dukungan akademis, pendampingan, serta apresiasi terhadap inisiatif Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah dalam menurunkan angka kemiskinan secara berkelanjutan.

    Dalam pertemuan itu, Bupati Paulus memaparkan bahwa program PK-POM Model lahir dari analisis mendalam terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat Sumba Tengah. Hingga kini, tingkat kemiskinan di wilayah tersebut masih berada pada kisaran 30 persen, dengan sekitar 90 persen penduduk tidak memiliki lahan sawah atau kebun untuk diolah.

  • Gotong Royong Satgas TMMD Kodim 1612/Manggarai Pasang Telfor di Desa Rado

    Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1612/Manggarai melaksanakan kegiatan pemasangan telfor di Desa Rado, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Minggu (12/10/2025).

    Pemasangan telfor ini dilakukan untuk memperlancar distribusi material bangunan ke lokasi sasaran fisik TMMD yang sulit dijangkau kendaraan. Medan terjal dan berbukit di Desa Rado menjadi tantangan tersendiri bagi pelaksanaan program TMMD, sehingga penggunaan telfor menjadi solusi efisien dan tepat guna.

    Kegiatan tersebut dilaksanakan secara gotong royong oleh anggota TNI bersama masyarakat setempat, mencerminkan semangat kebersamaan dan kemanunggalan TNI dengan rakyat.

  • Hadiri Perayaan HUT Gereja GMIT Haumeni Nisum, Wagub NTT Apresiasi Model Pemberdayaan Ekonomi Jemaat

    “Saya senang karena di Gereja ini, hal pertama yang dibuat adalah bangun ekonomi umatnya dulu baru bangun menara Gerejanya. Tapi yang paling penting bangun iman jemaat”.
    Demikian disampaikan Wakil Gubernur NTT, Johanis Asadoma saat menghadiri Ibadah Syukur HUT ke-69 serta Peletakan Batu Pertama Pembangunan Menara dan Konsistori Gereja GMIT Haumeni Nisum, Klasis Kupang Barat, di Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang pada Minggu, (12/10/2025).
    Dalam sambutannya, Wagub Johni Asadoma mengatakan bahwa perjalanan panjang GMIT Haumeni Nisum selama 69 tahun ini telah memberikan dampak nyata bagi jemaat tidak saja dari sisi keimanan, tapi juga pemberdayaan ekonomi jemaat. 
    Untuk pembangunan menara dan Konsistori Gereja ini, jemaat GMIT Haumeni Nisum tidak hanya mengandalkan sumbangan dari para jemaat melainkan mereka secara aktif menjajakan aneka tanaman hortikultura yang dihasilkan dari kebun mini Gereja. Kebun ini dikelola oleh masing-masing rayon dan semua hasilnya diperuntukkan bagi pembangunan Gereja.

  • Digitalisasi Pertanian Diklaim Bisa Entaskan Kemiskinan Struktural dan Persoalan Regenerasi

    Krisis regenerasi petani dan kemiskinan struktural menjadi tantangan masyarakat pedesaan. Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menegaskan 1. Industrialiasi pertanian digital berbasis digital bisa menjadi solusi strategis.

    “Dengan sistem ini, produktivitas pertanian bisa meningkat, distribusi manfaat ekonomi menjadi lebih adil, dan kesejahteraan petani pun dapat diwujudkan,” jelas Budiman dalam penanaman perdana padi metode TIP4K di Cirebon, Sabtu (11/10/2025).
    Budiman menyampaikan, lebih dari 70 persen petani Indonesia berusia di atas 45 tahun. Ironisnya, generasi muda enggan melanjutkan profesi ini lantaran imbal hasil yang kerap tak sebanding dengan jerih payahnya.
    Untuk itu dibutuhkan skema digitalisasi yang mampu mengintegrasikan seluruh rantai pasok pertanian, mulai dari petani, buruh tani, penggilingan padi, gudang logistik, hingga pedagang sembako dalam satu ekosistem digital.

  • Litbang Kompas: Masyarakat Puas dengan Kinerja Kementan

    Kinerja sektor pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuai apresiasi luas dari publik. Hasil survei terbaru Litbang Kompas mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) mencapai 71,5%.
    Peneliti Litbang Kompas Agustina Purwanti menjelaskan publik menilai Kementan berhasil menjalankan berbagai program yang berdampak langsung bagi petani dan masyarakat luas.

    “Kepuasan responden terhadap kinerja Kementerian Pertanian mencapai 71,5%. Ini angka yang cukup tinggi karena banyak hal nyata yang telah dilakukan Kementan, terutama dalam memperkuat ketahanan pangan,” ujar Agustina, Sabtu (11/10/2025).
    Agustina menambahkan apresiasi publik meningkat berkat keberhasilan Kementan dalam meningkatkan produksi beras nasional, menjaga nilai tukar petani (NTP) di level 124, serta menjalankan berbagai program seperti bantuan sarana pertanian dan Petani Milenial.

  • Ahli Gizi SPPG Langga Lero: Program Makan Bergizi Gratis Bawa Dampak Positif bagi Banyak Pihak

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, termasuk tenaga ahli gizi yang terlibat langsung. Program ini dinilai tidak hanya membantu masyarakat dalam mendapatkan asupan gizi seimbang, tetapi juga membuka peluang kerja bagi banyak orang, termasuk tenaga profesional dan masyarakat lokal.

    Yulius Adi Papa atau biasa disapa Lius, ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Langga Lero, Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), menyampaikan hal ini dalam wawancara melalui pesan WhatsApp pada Jumat (10/10/2025).

    “Dalam menu MBG setiap hari sudah dipastikan bergizi atau memenuhi gizi seimbang, karena lengkap karbohidrat, protein nabati, hewani, sayur, buah,” ujar Lius.

    Ia menjelaskan bahwa setiap paket makanan disiapkan sesuai standar kebutuhan gizi harian, sehingga penerima manfaat, terutama anak-anak sekolah, mendapatkan makanan yang mengenyangkan sekaligus menyehatkan.

    “Dan bukan hanya penerima manfaat saja yang merasa diuntungkan, ada kami sebagai ahli gizi, akuntansi, Kepala SPPG, dan karyawan lainnya bisa mendapatkan pekerjaan,” tambah Lius.

    Selain itu, pelaksanaan program MBG juga memberdayakan masyarakat lokal, terutama petani dan kelompok tani, karena sebagian besar bahan baku yang digunakan berasal dari hasil pertanian setempat.