Badan Pangan Ingatkan Waspada! Setahun, Beras RI “Lenyap” Sampai 85%

Foto: Sestama Bapanas Sarwo Edhy saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, Senin (7/10/2024). (Tangkapan layar Youtube Kemendagri)

Jakarta, CNBC Indonesia Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengingatkan agar waspada. Sebab, surplus beras tahun ini jauh dari jumlah tahun 2023 lalu.

Hal itu disampaikannya saat membeberkan proyeksi neraca pangan nasional periode Januari-Desember 2024 dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional yang digelar Kemendagri, Senin (7/10/2024).

Menurut Sarwo Edhy, dari perhitungan neraca pangan, sampai akhir tahun 2024 ini masih dalam kategori aman. Baik untuk beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi-kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi, juga minyak goreng.

“Mudah-mudahan masalah pangan ini tidak bermasalah sampai dengan akhir tahun anggaran. Dan tentunya untuk beras, sampai dengan panen kembali,” katanya, dikutip dari tayangan di kanal Youtube Kemendagri.

Di sisi lain, dia mengungkapkan, perlu segera melakukan intervensi di sejumlah daerah karena harga beras yang sudah di atas HET. Yaitu, harga beras medium dan premium di zona 3 dan zona 2, serta harga beras medium di zona 1.

Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi. Zona 2 mencakup Kalimantan, NTT, Sumatra kecuali Lampung, dan Sulawesi. Sedangkan Zona 3 meliputi Maluku dan Papua.

“Kemudian untuk perhitungan surpus dan defisit serta potensi produksi beras nasional, kami sampaikan, neraca beras Januari-November 2024 surplus 270 ribu ton. Ini masih lebih rendah 1,64 juta ton atau 85,86% dari periode sama tahun 2023,” ungkap Sarwo Edhy.

“Kami sampaikan, total produksi Januari-November 2024 itu 28,60 juta ton. Ini lebih rendah 1,36 jta ton atau 4,54% dari periode sama tahun 2023. Kemudian total konsumsi beras Januari-November 2023 sebanyak 28,33 juta ton. Naik 280 ribu ton atau 1% dibandingkan periode sama tahun 2023,” paparnya.

See also  Badan Ketahanan Pangan Nasional Sosialisasi Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal di NTT

Angka itu adalah angka potensi.

Dia pun meminta agar waspada.

“Kita harus tetap waspada,” ucapnya.

“Kita harus tetap berusaha untuk meningkatkan produksi dalam negeri,” tambahnya menegaskan.

Mengutip paparan Sarwo Edhy dalam rapat tersebut, neraca beras Januari-Desember 2024 adalah, stok akhir tahun ditaksir mencapai 8,13 juta ton. Jumlah itu dengan memperhitungkan estimasi produksi tahun ini mencapai 30,86 juta ton, ditambah impor (total realisasi dan rencana) sebanyak 4,31 juta ton, dan stok awal tahun (sisa akhir 2023) sebanyak 4,13 juta ton.

Foto: Posisi CPP Bulog di Daerah, bahan paparan Bulog dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, pada Senin (7/10/2024). (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)
Posisi CPP Bulog di Daerah, bahan paparan Bulog dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, pada Senin (7/10/2024). (Tangkapan Layar Youtube Kemendagri)

Sumber : Badan Pangan Ingatkan Waspada! Setahun, Beras RI Lenyap Sampai 85% (cnbcindonesia.com)

Similar Posts