DPKP Provinsi NTT Gelar Sosialisasi SL Genta Organik

Kegiatan Sekolah Lapangan (SL) Genta Organik yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT di Kabupaten TTU, Senin-Selasa (29-30 April 2024). (Foto RRI Kupang-dok. Ferdi E.J.Beama) (sumber)

KBRN, Kupang: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali menggelar kegiatan Sekolah Lapang (SL) Genta Organik Tahun 2024 di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Noemuti Kabupaten Timor Tengah Utara. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu pada hari Senin (29/4/2024) dan Selasa (30/4/2024). 

Kegiatan dibuka oleh Camat Noemuti, Marianus Lopis, S.Pi, didampingi Kepala Desa Popnam, Petrus Claferius Tiser,S.Pd dan pemateri, Koordinator Penyuluh Pertanian Provinsi NTT, Jose De Araujo Freitas, S.Pt.

Sekolah Lapang (SL) Genta Organik sendiri adalah program Kementerian Pertanian yang tersebar di 33 Provinsi, 92 Kabupaten/Kota, dan 920 kelompok tani dengan tujuan meningkatkan kapasitas petani muda, poktan, dan gapoktan dalam menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan hortikultura.

Gerakan Tani Pro-Organik (Genta Organik) adalah gerakan pertanian pro-organik yang mencakup penggunan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah dan pestisida alami sebagai solusi terhadap kelangkaan dan tingginya biaya pupuk.

Kegiatan yang berlangsung di BPP Noemuti, Kabupaten TTU, Desa Popnam, Kecamatan Noemuti ini diikuti oleh 10 kelompok tani dari 23 kelompok tani yang ada. Menurut Jose De Araujo Freitas, S.Pt, selaku Koordinator Penyuluh Pertanian Provinsi NTT, dengan adanya SL Genta Organik dapat meningkatkan kapasitas dan motivasi kelompok tani yang terlibat untuk bertani tanpa bahan kimia dan mengurangi penggunaan pupuk kimia, terutama pada tanaman selada air yang paling banyak diberdayakan oleh petani di Desa Popnam.

“Saya berharap untuk setiap kelompok tani yang ada dapat membuat dan menggunakan pupuk organik, sehingga mengurangi  penggunaan pupuk kimia. Dengan demikian dapat memperbaiki kesuburan tanah, dan meningkatkan hasil pertanian,” ujarnya.

See also  Food Estate Belu, Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Kepada RRI, ia mengatakan agar setiap kelompok tani yang mengikuti SL Genta organik ini dapat menerapkan teknologi Genta organik dengan baik untuk mengatasi kelangkaan pupuk.

“Semoga petani di Desa Popnam ini, terutama untuk sepuluh kelompok yang mengikuti Sekolah Lapang Genta Organik ini bisa menerapkan teknologi yaitu pembuatan pupuk organik maupun pestisida nabati dan diimplementasikan dalam lahan percontohan yang mereka kelola sehingga bisa memberikan hasil yang lebih baik dan akan menggambarkan  produksi selada air organik yang menyehatkan konsumen. Sementara penggunaan pupuk anorganik, dengan langkanya pupuk anorganik, maka kita berharap mereka bisa menyediakan pupuk organik untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang selama ini dihadapi,” ujarnya.

Meski Genta organik mendorong penggunaan pupuk organik, namun para petani masih bisa menggunakan pupuk anorganik, dengan catatan tidak berlebihan tapi tetap berpatokan pada pemupukan yang berimbang. (JR)

Sumber : RRI.co.id – DPKP Provinsi NTT Gelar Sosialisasi SL Genta Organik

Similar Posts