Kunjungan Bersama Pj. Gubernur NTT Meninjau Lokasi Balai Teknologi Tepat Guna (BTTG) Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake, SH., MDC  Bersama dengan Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Tim Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah  Provinsi NTT pada Selasa 9 Januari 2024 berkesempatan mengunjungi Balai Teknologi Tepat Guna (BTTG) di Desa Noelbaki, Kabupaten Kupang.

Balai Teknologi Tepat Guna ini merupakan aset milik pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dikelola oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Maksud dari kunjungan ini untuk melihat langsung BTTG ini sebagai aset yang bermanfaat dalam menghasilkan teknologi tepat guna untuk digunakan bagi masyarakat dalam rangka salah satu tujuannya yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dalam kunjungan ini, Penjabat Gubernur mengamati berbagai alat atau mesin sebagai teknologi tepat guna yang dihasilkan diantaranya mesin pengering kelor, alat pipil jagung, pengupas kacang tanah, alat bakar jagung, perajang keripik, perontok padi, dan mesin pencacah makanan ternak.

Penjabat Gubernur mengungkapkan, perlunya optimalisasi atau peningkatan produksi alat dan mesin teknologi tepat guna untuk membantu petani dan kelompok pengelola ternak, serta usaha mikro lainnya.

“Kita perlu adanya usaha bersama untuk peningkatan produksi alat dan mesin tepat guna bagi petani, peternak serta usaha mikro untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Ayodhia.

Similar Posts

  • Panen Perdana Padi Kelompok Tani Sehati Kupang Tengah, Menuju IP3 Tahun 2025

    Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT menghadiri kegiatan Panen Perdana Padi yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Sehati di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

    Kegiatan panen ini dihadiri oleh Bupati Kupang, Dandim 1602 Kupang, perwakilan Bank Indonesia, unsur Lembaga Tani Ternak Indonesia (LT2I) NTT, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang, tokoh agama, tokoh masyarakat, penyuluh pertanian lapangan (PPL), serta anggota Kelompok Tani Sehati.

    Panen secara simbolis dilaksanakan pada lahan seluas 1 hektar dari total 25 hektar yang akan dipanen secara bertahap. Pemerintah Provinsi NTT memberikan dukungan berupa optimasi lahan seluas 25 hektar, sementara Pemerintah Kabupaten Kupang menyalurkan bantuan berupa 1 unit hand tractor bagi kelompok tani.

  • Bripka Nasrul, Anggota Polres Belu Polda NTT Olah Lahan Tidur Selamatkan Tomat Raksasa Langka dari Kepunahan

    KABARNTT.COM – Di balik seragamnya sebagai anggota Polsek Lasiolat, Polres Belu, Polda NTT, Bripka Nasrul Ikhwan Ninong menjalankan misi yang tak biasa.

    Ia bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menyelamatkan warisan pertanian lokal: tomat Lahurus, tomat raksasa langka yang hampir punah.

    Lahir di Bajawa, Kabupaten Ngada, pada 22 April 1985, Bripka Nasrul telah lama mencintai dunia pertanian.

    Sebagai anggota Polri, ia tak hanya berdedikasi dalam tugas kepolisian, tetapi juga berusaha menjaga warisan leluhur agar tidak hilang begitu saja.

    Demi Tomat Warisan Leluhur, Bripka Nasrul Tak Kenal Menyerah

    Perjalanannya dimulai pada tahun 2022, saat ia melihat lahan-lahan tak produktif di Kecamatan Lasiolat dan menyadari bahwa tomat Lahurus semakin sulit ditemukan.

    Tomat unik ini hanya tumbuh di empat desa di Kecamatan Lasiolat Kabupaten Belu, yaitu Meneikun, Lasiolat, Fatulotu, dan Lakanmau. Di luar wilayah ini, pertumbuhannya tidak optimal.

    Menghidupkan kembali budidaya tomat Lahurus bukanlah perkara mudah. Nasrul harus mencari bibit yang sangat langka dan hanya dimiliki oleh petani-petani tua.

    Awalnya, mereka enggan memberikan bibitnya, karena bibit itu adalah warisan turun-temurun dan sumber penghidupan mereka.

    Namun, Nasrul tak menyerah. Dengan hati yang tulus, ia menjelaskan niatnya: menyelamatkan tomat Lahurus agar tidak punah dan membantu petani lokal mendapatkan penghasilan lebih baik.

  • Brigade Pangan, Kementan pacu petani milenial kelola pertanian modern

    Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan peran petani milenial dalam pengelolaan pertanian modern dengan dukungan alat mesin pertanian dan pelatihan manajemen usaha tani untuk mendorong produktivitas dan kemandirian pangan berkelanjutan. Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) Mulyono mengatakan pihaknya melibatkan petani milenial dalam mengelola pertanian modern, salah satunya pada Program Cetak Sawah Rakyat (CSR).
    “Nanti kami harapkan para anak-anak muda (petani milenial) yang mengelolanya, di sini yang disebut namanya BP, Brigade Pangan,” kata Mulyono di Tanah Laut, Selasa.

  • Bupati Yosef Lede Resmikan Saluran Irigasi Sawah, di Desa Oesena Amarasi Kabupaten Kupang

    Bupati Kupang Yosef Lede meresmikan saluran irigasi sawah untuk dua lokasi yaitu saluran sawah Noetefa dengan panjang 470 meter, melayani kurang lebih 12 ha sawah untuk 24 Kepala Keluarga, dan saluran sawah Bakitbat dengan panjang 460 meter, melayani kurang lebih 50 ha sawah untuk 54 Kepala Keluarga di Desa Oesena, Kecamatan Amarasi.

    Sekaligus penyerahan secara simbolis sertifikat tanah program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) oleh Bupati Kupang kepada masyarakat Desa Oesena, Sabtu (18/10/2025) pagi.

    Bupati Yosef Lede yang didampingi Kadis PUPR Tonci Teuf, Kepala BP4D Paul Liu, Kabag Prokopim Benidiktus Selan, Kasie Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kupang Salitha, plt.Camat Amarasi Janwar Modok, saat tersebut dalam sambutannya mengatakan, peresmian ini dilakukan karena kerja hebat Kepala Desa dan masyarakat sehingga ia datang untuk meresmikan. “Saya hanya datang untuk meresmikan. Yang hebat itu adalah Kades dan masyarakat, karena saluran ini telah selesai dikerjakan menggunakan dana desa Tahun Anggaran 2025,”ungkap Yosef.

  • Prabowo dan Revolusi Pangan: Dari Sawah ke Panggung Dunia

    Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tekad luar biasa untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dan mewujudkan swasembada beras yang berkelanjutan. Dalam pidato perdananya sebagai Presiden Republik Indonesia, ia menegaskan bahwa kemandirian pangan dan energi adalah kunci menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

    Semangat dan Visi Prabowo

    Presiden Prabowo menekankan beberapa poin penting:

    Mewujudkan bangsa yang mandiri dan tidak bergantung pada impor pangan.

    Meningkatkan produksi pertanian nasional agar Indonesia dapat menjadi penopang ketahanan pangan dunia.

    Berbagi hasil produksi kepada negara lain sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawab global.

    Membangun infrastruktur pendukung pertanian — seperti gudang, sistem pendingin hasil panen, dan jalur distribusi di tiap desa — untuk menjamin efisiensi dan mutu hasil tani.

    Mengajak seluruh elemen bangsa bekerja keras dan bergotong royong, bukan sekadar mengeluh atau bergantung pada bantuan luar negeri.