UPTD PKDLHP NTT Tanam 1000 Anakan Cabai: Upaya Pemanfaatan Pekarangan dan Mendukung Ketahanan Pangan

Unit Pelaksana Teknis Daerah Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan (UPTD PKDLHP) Nusa Tenggara Timur, melalui Seksi Pengelolaan Laboratorium Hayati, telah memulai inisiatif penanaman 1000 anakan cabai dalam polybag. Kegiatan ini tidak sekadar upaya pemanfaatan lahan, tetapi juga langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga serta meningkatkan pendapatan.

“Penanaman cabai ini merupakan contoh nyata bagaimana kita bisa memanfaatkan pekarangan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga,” ujar Kepala UPTD PKDLHP Ir. Maria I. R. Manek, M.SC. “Selain itu, ini juga merupakan respons kami terhadap fakta bahwa cabai sering menjadi salah satu komoditas penyumbang utama inflasi di Indonesia.”

Cabai memang dikenal sebagai komoditas yang harganya sering berfluktuasi, terutama pada musim-musim tertentu, yang dapat memicu kenaikan inflasi. Dengan menanam cabai di pekarangan, diharapkan masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada pasar dan menstabilkan harga cabai di tingkat konsumen.

Kegiatan ini mendemonstrasikan bahwa bahkan dengan lahan terbatas seperti pekarangan rumah atau kantor, produksi cabai dalam jumlah signifikan tetap mungkin dilakukan. UPTD PKDLHP menggunakan teknik penanaman dalam polybag yang efisien dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat umum.

“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap rumah tangga bisa menjadi produsen cabai untuk kebutuhan sendiri,” tambah Ibu Dewi. “Ini bukan hanya tentang menghemat pengeluaran, tetapi juga tentang menjamin ketersediaan cabai berkualitas untuk konsumsi sehari-hari.”

Dalam pelaksanaannya, Kegiatan ini menerapkan prinsip-prinsip pertanian ramah lingkungan. UPTD PKDLHP memanfaatkan Agen Pengendali Hayati (APH) yang diproduksi oleh Laboratorium Hayati sendiri, mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia dan menjamin produk yang lebih sehat.

Lebih dari sekadar Kegiatan percontohan, inisiatif ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi. UPTD PKDLHP bagi masyarakat umum tentang teknik budidaya cabai dalam skala rumah tangga.

See also  Kuota Pupuk Bersubsidi NTT Bertambah  Produktivitas Diharapkan Meningkat

“Kami berharap masyarakat dapat terinspirasi dan mulai menanam cabai di pekarangan mereka sendiri,” jelas ibu Dewi. “Dengan semakin banyak rumah tangga yang memproduksi cabai sendiri, kita bisa mengurangi tekanan permintaan di pasar dan membantu menstabilkan harga.”

Kegiatan ini memiliki potensi besar dalam gerakan pemanfaatan pekarangan untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan menstabilkan harga komoditas pangan strategis seperti cabai.

Dengan Kegiatan penanaman 1000 anakan cabai ini, UPTD PKDLHP NTT membuktikan bahwa solusi untuk masalah ekonomi makro seperti inflasi bisa dimulai dari langkah-langkah mikro di tingkat rumah tangga. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi gerakan pemanfaatan pekarangan yang lebih luas di NTT, mendorong kemandirian pangan, dan pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas ekonomi daerah.

Similar Posts