Kegiatan Tanam Perdana Agroeduwisata: Kolaborasi Pemprov NTT dengan Keuskupan Agung Kupang

Kupang, 30 Agustus 2024 – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankp) NTT, bekerja sama dengan Keuskupan Agung Kupang, melaksanakan kegiatan tanam perdana di lahan agroeduwisata seluas kurang lebih 3 hektar. Pada tahap awal ini, 1 hektar lahan akan ditanami cabai ,tomat, sayur-sayuran (hortikultura) dan kemudian sisa lahan lainnya digunakan untuk tanaman buah dan tanaman perkebunan lainnya. Kegiatan ini sebagai bagian dari program kolaborasi yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT beserta staf, Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni, Romo Vikjen, dan Romo Sekjen Keuskupan Agung Kupang.

Dalam sambutannya, Uskup Agung Kupang Mgr. Hironimus Pakaenoni mengapresiasi kerjasama ini, yang melibatkan lembaga pemerintah dan lembaga keagamaan. Ia berharap, inisiatif ini dapat menjadi model bagi pelaksanaan serupa di tempat lain, terutama di lembaga-lembaga keagamaan. “Kerjasama ini tidak hanya akan mengembangkan sektor pertanian, tetapi juga menjadi wadah pendidikan bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Sekda NTT, dalam kesempatan tersebut, mengutip referensi dari Alkitab, menyampaikan bahwa kerja mengolah tanah merupakan perpaduan antara tangan manusia dan tangan Tuhan sebagai Sang Pencipta. Beliau menambahkan, area agroeduwisata ini diharapkan dapat berkembang menjadi taman firdaus mini, yang tidak hanya akan diisi dengan tanaman pertanian dan perkebunan, tetapi juga akan mencakup berbagai jenis ternak atau hewan. Hal ini diharapkan dapat terwujud melalui kolaborasi dengan Dinas Peternakan Provinsi NTT.

Sementara itu, Plt. Kepala Distankp NTT menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah langkah nyata dalam memberdayakan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian. “Selain meningkatkan hasil pertanian, kerjasama dengan lembaga keagamaan ini juga diharapkan dapat menciptakan semacam agroedukasi, di mana masyarakat bisa belajar dan memahami lebih dalam tentang pertanian,” ujarnya.

See also  Mahasiswa PKL Universitas Pendidikan Guru 45 (UPG 45)  Pelajari Penerapan Agens Pengendali Hayati di Laboratorium Hayati dan Biopestisida

Kegiatan tanam perdana ini menandai langkah awal dari pengembangan kawasan agroeduwisata di wilayah NTT, yang diharapkan tidak hanya akan meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga menjadi model pengembangan ekonomi berbasis kolaborasi lintas sektor.

Similar Posts