Kolaborasi Inovatif di Kupang Barat: Pemuda Milenial, Bunga Tani Sejahtera dan Universitas Brawijaya Majukan Pertanian Jagung di Tengah Tantangan Cuaca
Di tengah tantangan pertanian modern, Kelurahan Oenesu di Kecamatan Kupang Barat menjadi saksi dari sebuah kolaborasi inovatif yang melibatkan kelompok tani Pemuda Milenial Bunga Tani, Bunga Tani Sejahtera, dan Universitas Brawijaya. Memasuki tahun ketiga pada 2024, kegiatan ini telah menunjukkan hasil yang mengesankan dalam pengembangan pertanian jagung, sekaligus memberdayakan generasi muda di sektor pertanian, meskipun harus menghadapi tantangan cuaca Nusa Tenggara Timur (NTT)
Kegiatan ini dimulai pada tahun 2022 dengan tujuan utama meningkatkan produktivitas pertanian jagung di wilayah tersebut. Pada tahun pertama, lahan seluas 9 hektar ditanami jagung hibrida varietas Q11, bekerja sama dengan Bunga Tani Sejahtera. Upaya ini berhasil mencapai produktivitas sebesar 18 ton, menjadi pijakan penting untuk pengembangan lebih lanjut.
Pada tahun 2023, memasuki tahun kedua, kelompok tani beralih ke varietas komposit Lamuru, mengembangkan lahan seluas 20 hektar, dan berhasil meningkatkan produktivitas hingga 40 ton. Tahun 2024 ini, mereka kembali fokus pada jagung hibrida Nusa 1. Meskipun menghadapi tantangan kekurangan benih jantan, Universitas Brawijaya hadir sebagai mitra strategis dengan menyediakan benih tersebut, sementara Bunga Tani Sejahtera tetap berperan dalam menyediakan benih betina, obat-obatan, dan pupuk.
Cuaca di NTT, yang dikenal dengan musim kemarau panjang dan curah hujan yang tidak menentu, menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Untuk mengatasi hal ini, petani di bawah kepemimpinan Aristo Habel, ketua kelompok tani Pemuda Milenial Bunga Tani, telah menyiapkan lahan dan tenaga kerja, serta memastikan ketersediaan air dari enam titik sumber. Penanaman dimulai sejak Juni hingga September 2024, dengan penyesuaian jadwal tanam agar dapat memanfaatkan sumber air secara optimal.
Hingga saat ini, 5 hektar pertama telah memasuki proses panen. Dari 11 are lahan, diperoleh 370 kg pipilan kering dengan kadar air 11%. Hasil ini menunjukkan potensi besar dari kolaborasi dan inovasi dalam sektor pertanian di wilayah ini.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberdayakan generasi muda dalam mengelola dan mengembangkan sektor pertanian. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Kelurahan Oenesu terus bertransformasi menjadi areal pertanian modern yang berkelanjutan dan inovatif. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam memajukan sektor pertanian di NTT, meskipun harus berhadapan dengan tantangan cuaca yang tidak menentu.
tonton video nya! : https://youtu.be/EqNG9_LenB8