Panen Bersama Jagung Hibrida “Nusa Timore 77” di Desa Oenesu, Kupang Barat: Kolaborasi Pemprov NTT, Universitas Brawijaya, dan CV. Bunga Tani Sejahtera

Kupang Barat, 6 Oktober 2024 – Dalam rangka mendukung ketersediaan benih jagung hibrida secara insitu, meningkatkan ketahanan pangan dan memperkuat sektor pertanian di Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT bekerja sama dengan Universitas Brawijaya dan CV. Bunga Tani Sejahtera menggelar kegiatan “Panen Bersama Kegiatan Perbenihan Jagung Hibrida Nusa Timore 77” di Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.

Kegiatan ini dilakukan pada lahan seluas 28 Ha dan dihadiri oleh sejumlah pejabat, diantaranya Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT beserta jajaran, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang beserta jajaran, Tim PDP Universitas Brawijaya, Kepala BSIP, Kepala BBPP dan Kepala SMK PPN Kupang.

Kawasan Oenesu kini resmi ditetapkan sebagai sentra pengembangan benih jagung hibrida untuk wilayah NTT. Dalam laporannya, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Nixon M. Balukh, menyampaikan bahwa kawasan ini telah menjadi pusat pengembangan jagung hibrida.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Universitas Brawijaya atas kontribusinya melalui Benih Varietas unggul Nusa 1, yang saat ini telah dikembangkan secara besar-besaran di NTT. Varietas ini telah melalui uji coba selama tiga tahun dan terbukti memiliki hasil yang sangat baik secara agro prima yang kini diakui sebagai salah satu varietas jagung hibrida unggulan.

Selain itu, kerja sama yang terjalin dengan CV. Bunga Tani Sejahtera sebagai mitra menjadi kunci penting dalam pengembangan jagung hibrida ini. Pemerintah Provinsi NTT telah sepakat memasarkan produk ini dengan brand “Nusa Timore 77” dan menargetkan cetak plastik untuk 200 ton jagung.

Pemerintah pusat pun telah memberikan dukungan pengembangan jagung di NTT melalui program pompanisasi. Pada tahun 2024, terdapat dukungan pengembangan jagung hibrida seluas 28.090 hektar pada musim tanam April – September.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, dalam sambutannya menekankan pentingnya pengembangan kawasan Oenesu sebagai sentra perbenihan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

See also  Laboratorium Hayati Kupang UPTD PKDLHP: Uji Kualitas Trichoderma dari Kabupaten Sikka

Beliau berharap agar hasil benih yang diproduksi dapat diakomodasi oleh pemerintah, offtaker, dan pihak terkait lainnya. Plt Kepala Dinas juga mengapresiasi peran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang yang telah menyediakan pompa air dan sumur bor untuk mendukung pengembangan kawasan tersebut.

Selain itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT juga memberikan apresiasi khusus kepada kelompok tani yang telah berjibaku mendukung pengembangan jagung hibrida di kawasan ini, yaitu Kelompok Tani Pemuda Milenial Bunga Tani, Poktan Mumtam, Poktan Oemathonis Ceria, Poktan Baru Terbit, dan Poktan Tafeun Kuan.

“Kontribusi dari para kelompok tani ini sangat luar biasa, mereka telah bekerja keras untuk memastikan tersedianya benih jagung hibrida secara insitu, yang merupakan langkah penting dalam mendukung ketersediaan benih lokal untuk wilayah NTT,”.

“Pengembangan kawasan ini adalah cerminan dari upaya kita semua dalam memperkuat sektor pertanian. Kawasan ini harus dijadikan sebagai pusat perbenihan jagung di NTT, khususnya di Kabupaten Kupang.

Kami akan berupaya menjadikan kawasan ini sebagai sentra perbenihan yang didukung oleh berbagai sarana dan prasarana dan kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk BSIP”. Beliau juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting, khususnya dalam upaya mengatasi masalah stunting dan kemiskinan ekstrim di NTT melalui sektor pertanian.

Dalam diskusi dengan beberapa petani yang terlibat dalam program ini turut menyampaikan pandangannya. Han Optimuli, seorang petani milenial, berharap agar komitmen untuk mengembangkan kawasan ini dapat terjaga dan berkelanjutan.

Sementara itu, Stefanus, salah satu petani lainnya, meminta dukungan dari Dinas Peternakan untuk membantu dalam pengolahan pakan ternak dari limbah tanaman jagung.

Kegiatan panen bersama ini merupakan langkah penting dalam pengembangan jagung hibrida di NTT. Dengan kerjasama antara pemerintah, perguruan tinggi, mitra swasta, dan petani diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan meningkatkan ketahanan pangan di NTT.

See also  DPKP Provinsi NTT Gelar Sosialisasi SL Genta Organik

#JagaPanganJagaMasaDepan #PertanianNTT #NusaTimore77 #JagungHibridaNTT #KolaborasiUntukNTT

Similar Posts