Manggarai Timur Ditunjuk Jadi Pusat Produksi Porang NTT, Ekspor Langsung ke China

Gubernur NTT, Melki Laka Lena, meninjau pabrik pengolahan porang PT Taifeng Agriculture Indonesia di Borong, Manggarai Timur (11/4/2025). Pemprov NTT menjadikan Manggarai Timur sebagai pusat produksi porang di wilayah tersebut.

Pemerintah Provinsi NTT membuat gebrakan dengan menunjuk Kabupaten Manggarai Timur sebagai pusat produksi porang di wilayah tersebut. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gubernur NTT, Melki Laka Lena, saat mengunjungi pabrik pengolahan porang milik PT Taifeng Agriculture Indonesia di Borong, Kelurahan Nanga Labang, pada Jumat (11/4/2025).

“Hari ini saya meninjau langsung proses pengolahan porang di PT Taifeng Agriculture. Perusahaan ini menerima pasokan porang dari berbagai daerah di NTT, mulai dari Flores, Timor, hingga Sumba. Mereka mampu mengolah 50 ton porang mentah menjadi 50 chip produk setengah jadi setiap harinya,” ungkap Gubernur Melki. Gubernur Melki meyakini bahwa Manggarai Timur memiliki potensi dan lokasi yang strategis untuk menjadi pusat industri porang di NTT.

“Kami melihat Manggarai Timur, khususnya Borong, adalah lokasi yang paling tepat untuk membangun pabrik porang. Semua porang dari berbagai daerah di NTT akan diproses di sini, kemudian dikirim ke Semarang untuk diolah lebih lanjut sebelum diekspor ke China,” jelasnya.

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, menyambut baik kehadiran PT Taifeng Agriculture dan berkomitmen untuk mendukung penuh operasional perusahaan tersebut. “Kehadiran perusahaan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan hilirisasi pangan, khususnya komoditas porang. Kami akan mendorong petani lokal untuk meningkatkan budidaya porang melalui program-program strategis dari dinas pertanian,” kata Bupati Agas.

Sumber : https://manggarai.pikiran-rakyat.com/ntt/pr-3379234434/manggarai-timur-ditunjuk-jadi-pusat-produksi-porang-ntt-ekspor-langsung-ke-china

Similar Posts

  • Dari Lahan Kering, Lahir Manisnya Gula Sumba Timur

    Sumba Timur, 19 Agustus 2025 – Momen bersejarah bagi Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono saat pertama kali menjejakkan kaki di Kabupaten Sumba Timur. Didampingi Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono berkesempatan menghadiri panen raya tebu di kawasan transmigrasi Melolo, meninjau langsung pabrik gula PT. Muria Sumba Manis (MSM), serta menyapa masyarakat di kampung Gading Haumara yang terkenal dengan tenun khas Sumba Timur.

    Setibanya di Bandara Umbu Mehang Kunda, sambutan hangat diberikan oleh Wakil Gubernur NTT, Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur, jajaran Forkopimda Provinsi NTT dan Kabupaten Sumba Timur. Kehadiran para pemangku kepentingan ini mencerminkan semangat kebersamaan untuk membangun daerah yang strategis bagi masa depan Indonesia Timur.

  • Mentan Amran Masuk 5 Besar dengan Kepuasan Publik Tertinggi Versi LSI

    Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru saja merilis daftar menteri Kabinet Prabowo-Gibran dengan tingkat kepuasan publik tertinggi. Salah satu nama yang mendapat perhatian adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang berhasil meraih peringkat kelima dengan tingkat kepuasan sebesar 89,4%.

    Hasil survei ini mencerminkan apresiasi publik terhadap kinerja Andi Amran dalam meningkatkan produksi pangan, mendukung petani, serta mendorong inovasi di sektor pertanian. Sejak kembali menjabat sebagai Menteri Pertanian, ia terus menjalankan program prioritas yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

    Salah satu faktor yang membuat tingkat kepuasan terhadap Andi Amran cukup tinggi adalah keberhasilannya dalam meningkatkan produksi beras nasional. 
    Beberapa kebijakan strategis yang diterapkan antara lain:

    ⁠Program Modernisasi Pertanian: Mendorong penggunaan teknologi pertanian, seperti drone penyemprot pupuk dan alat tanam otomatis, untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen

    Subsidi dan Bantuan untuk Petani: Menyalurkan bantuan pupuk dan alat pertanian kepada petani kecil guna meningkatkan kesejahteraan mereka

    Revitalisasi Irigasi: Memperbaiki jaringan irigasi di berbagai wilayah untuk mengoptimalkan distribusi air ke lahan pertanian

    Pengendalian Impor Pangan: Memperketat regulasi impor beras dan komoditas pangan lainnya guna melindungi harga jual produk dalam negeri

    Dalam beberapa bulan terakhir, kementeri

  • Gelar Pangan Murah Di BTN Kolhua Dibanjiri 700 Warga

    Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Dinas Paertanian dan Ketahanan Pangan, melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM), di halaman Gereja (GMIT) Kaisarea BTN Kolhua, pada, Jumad (06/12/2024).

    GPM tersebut dibanjiri sekitar 700 orang warga perumahan BTN Kelurahan Kolhua Kota Kupang yang datang berbelanja berbagai kebutuhan bahan pangan pokok yang dijual dengan harga murah oleh produsen, distributor dan UMKM Lokal.

    Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, SP yang diwawancarai media ini dilokasi tersebut  mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang dilakukan terus menerus untuk membantu masyarakat agar memperoleh bahan pangan pokok yang murah dan berkualitas.

  • Dukung Swasembada Pangan, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma Panen Raya Jagung Bersama di Desa Letneo, Kecamatan Insana Barat

    Kegiatan Panen Raya Jagung ini merupakan kolaborasi antara Polres Kabupaten TTU, Pemerintah Kabupaten TTU dan kelompok Tani dengan memanfaatkan lahan tidur guna mendukung Program Swasembada Pangan Nasional di Kabupaten TTU

  • Menuju Swasembada Pangan: NTT argetkan Surplus Beras pada 2026, Sinergi Komoditi Padi dan Jagung Jadi Kunci

    Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini tengah memacu langkah menuju swasembada pangan, sebagai bagian dari implementasi visi besar nasional Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran serta Dasa Cita Gubernur Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma.Salah satu fokus utamanya adalah penguatan produksi padi dan jagung sebagai komoditas utama dalam menciptakan ketahanan pangan di wilayah kepulauan ini.
    Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, mengungkapkan bahwa menurut data BPS tahun 2024, luas panen padi di NTT mencapai 168.727 hektare, dari potensi luas baku sawah sebesar 176.693 hektare.
    Produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 707.793 ton, atau setara dengan 414.576 ton beras. Angka ini masih defisit 239.224 ton, mengingat kebutuhan beras tahunan NTT mencapai 653.800 ton.