Disponsori Bank NTT, Pemkab Nagekeo Tanam Perdana Hortikultura Pasok Bahan Pangan MBG

Bank NTT Cabang Mbay menggandeng Pemkab Nagekeo melakukan tanam perdana hortikultura dalam rangka mendukung ketahanan pangan serta menyukseskan program makan bergizi gratis. Tanam perdana hortikultura ini dilaksanakan di salah satu lahan milik kelompok tani milenial binaan Bank NTT di Desa Anakoli, Kecamatan Wolowae, Selasa 26 Mei 2025.
Tanam perdana Hortikultura ini dihadiri oleh Bupati Nagekeo Simplisius Donatus, Kepala Bank NTT cabang Mbay Petrus Soba Lewar, Kepala Dinas Pertanian Primus Nuwa, Kepala Dinas Perikanan Oliva Mogi, Sekretaris Dinas Peternakan Peter Aja, sejumlah PPL yang bertugas di wilayah Kecamatan Wolowae dan masyarakat Desa Anakoli. Di sela kegiatan tanam perdana itu, Bank NTT berkesempatan menyerahkan kredit mikro merdeka tanpa agunan tanpa bunga kepada para anggota kelompok milenial untuk mengembangkan usaha mereka baik pertanian maupun peternakan.
Bank NTT melalui kredit mikro merdeka berkomitmen memberdayakan pelaku UMKM di wilayah Kabupaten Nagekeo dalam mengembangkan usaha di berbagai sektor salah satunya pertanian. Berkat modal usaha dari Bank NTT, para petani milenial di Desa Anakoli mengembangkan usaha sektor pertanian hortikultura serta peternakan berkelanjutan.
Selain bertujuan meningkatkan ekonomi, pengembangan hortikultura ini juga diklaim sebagai upaya mendukung program makan bergizi gratis dengan cara memasok bahan baku makanan. Dalam pelaksanaannya, pelaku usaha milenial ini dibimbing secara rutin oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo.
“Berdasarkan potensi yang ada melalui identifikasi kami selama ini kami mencoba dalam sebuah pola pertanian terintergrasi (integritas farming).
Ini merupakan sistem yang menggabungkan beberapa kegiatan pertanian, seperti peternakan, perkebunan, dan perikanan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, diversifikasi pendapatan, dan pengelolaan limbah yang lebih efisien” jelas PPL Desa Anakoli Martinus Lowe. Di atas lahan kurang lebih 2 hektare, kelompok tani milenial yang diberi nama Suka Maju ini mengembangkan pola pertanian, peternakan dan perikanan berkelanjutan yang mana saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Kolam berukuran kurang lebih 2×8 meter yang di dalamnya dipelihara ikan berfungsi sebagai pemasok air mengairi tanaman. Sapi yang dipelihara di kandang selain bisa dijual, kotorannya dimanfaatkan untuk pupuk tanaman.
“Kelompok tani ini dibentuk tahun 2022 namun eksis nanti tahun 2023, ini semua bisa terjadi karena kami membangun kerja kolaborasi. Terimakasih untuk Bank NTT yang secara rutin turun ke lokasi, Bank NTT sangat membantu terutama akses permodalan” katanya.
Bupati Nagekeo Simplisius Donatus mengapresiasi peran aktif Bank NTT dalam mendukung kemajuan geliat UMKM di Kabupaten Nagekeo melalui kemudahan akses permodalan. Bupati juga menyampaikan terimakasih kepada para petani milenial yang sudah mulai berpikir maju dan secara mandiri mengembangkan sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis.
“Saya mengapresiasi yang sebesar-besarnya kepada kelompok tani milenial Suka Maju yang telah menjadi kelompok tani binaan Bank NTT dengan terus bersemangat untuk berkembang dan berinovasi” ungkap Bupati.
Pemerintah Kabupaten Nagekeo kata Bupati Simplisius pada prinsipnya terus mendorong dan mensuport pelaku usaha di sektor pertanian yang memiliki semangat mendukung ketahanan pangan serta menyukseskan program makan bergizi gratis. Ia berharap Bank NTT terus mengembangkan sayap ekspansi membina petani milenial di Wilayah Kabupaten Nagekeo. “Saya akan instruksikan khusus Dinas Pertanian untuk berkolaborasi bersama Bank NTT agar lebih giat membina petani milenial” katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Nagekeo Yohanes Siga menyebut dalam menyukseskan program makan Bergizi Gratis, Kabupaten Nagekeo sedikitnya menyiapkan 18 dapur yang tersebar di sejumlah wilayah termasuk di Kecamatan Wolowae.
Program makan bergizi gratis ini kata Yohanes akan membutuhkan Begi banyak pasokan bahan baku mulai dari daging, sayur hingga buah-buahan. Dengan begitu, politisi Partai Gerindra ini berharap peran serta masyarakat terutama pelaku UMKM di sektor pertanian dan Peternakan untuk bisa melihat ini sebagai peluang usaha baru dalam meningkatkan ekonomi.
Lebih lanjut Dia juga mendorong pemerintah melalui Dinas Pertanian untuk kembali mendata kelompok tani di desa-desa yang sebelumnya eksis akan tetapi belakangan mulai redup agar kembali memulai aktivitas bercocok tanam hortikultura.