Gubernur NTT Melki Laka Lena Hadiri Kegiatan Panen Raya Padi Bersama Ketua Sinode GMIT di Kabupaten Rote Ndao

Ba,a, FKKNews.com – Kegiatan panen raya padi dilaksanakan di lahan milik Kelompok Tani Loudano 1, Oe Mbao, RT 19 RW 09, Dusun Loudano, Desa Oenitas, Kecamatan Rote Barat. Sawah seluas 16,5 ha ditanami padi jenis ciherang untuk dua musim tanam setahun, Kamis (1/5/2025).

Hadir dalam acara tersebut Gubernur NTT Melki Laka Lena, Ketua Sinode GMIT Pendeta Samuel Pandie, Anggota Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan, Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, Wakil Bupati Rote Ndao Apremoi Dethan, Kepala BI NTT Agus Sistyo Widjajati, Anggpta DPRD NTT Winston Rondo dan Simson Polin.

Dilansir dari Sinodegmit.or.id, Ketua Kelompok Loudano 1, Yulius Dethan menyampaikan terima kasih kepada Sinode GMIT dan Pemerintah NTT untuk panen raya ini. Ia berharap ada perhatian pemerintah untuk perluasan lahan sawah dan bantuan alat pertanian untuk pengolahan lahan.

Ketua Sinode GMIT, Pendeta Semuel Pandie dalam suara gembalanya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kontribusi GMIT untuk masyarakat. GMIT tidak hanya mengurus pekerjaan penginjilan tetapi juga isu kemiskinan ekstrim, stunting, dan isu lainnya menjadi perhatian GMIT. Ia mengajak semua orang untuk membangun NTT.

Iya menyebut bahwa GMIT sedang mengembangkan lahan-lahan pertanian, peternakan, perikanan dan hilirisasi di beberapa jemaat. Salah satu yang menjadi kelanjutan kegiatan hari ini kerja sama dengan Bank Indonesia NTT untuk penanaman bawang unggul. Pdt. Semuel berharap hal-hal ini menjadi perhatian para Pendeta GMIT.

“Pendeta jangan hanya berkhotbah tetapi juga harus menjadi pendamping masyarakat di Desa, dengan memanfaatkan kolaborasi ini. Karena itu data potensi jemaat harus dipersiapkan dengan baik,”ujarnya.

Sementara itu Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi kegiatan tersebut, sebab GMIT sedang mengupayakan agar keadilan itu terdistribusi dengan baik, dan tidak terjadi pemusatan uang pada segelintir orang, Karena itu Pemerintah mendukung pengembangan berbagai aset gereja melalui bidang pertanian, peternakan dan perikanan.

“Ada aset gereja yang tidak berproduksi, kita upayakan untuk bisa berproduksi. Pemerintah dan kita dorong para pengusaha untuk intervensi. Dengan demikian, ekonomi gereja dan masyarakat bisa bertumbuh, supaya kita bisa memerangi defisit yang sedang kita hadapi,”ungkapnya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan diskusi yang berlangsung di Gereja Talkutami dengan materi antara lain Sinergi 5 Pilar Pelayanan Majelis Sinode GMIT Periode 2024 – 2027 (Pdt. Semuel B. Pandie, S.Th); Akselerasi Program Strategi Nasional bidang Ketahanan Pangan dan Hilirisasi (Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Bapak Ahmad Yohan); Sinergi dan Kolaborasi Kerja Nyata Pemberdayaan Ekonomi Jemaat (Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Agus Sistyo). Dikusi tersebut dipandu oleh Winston Rondo, Anggota DPRD Provinsi NTT.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur NTT memberikan bantuan bagi SMA/SMK se Kabupaten Rote Ndao dengan nilai sebesar Rp. 2.302.694.600, dan bantuan alat pertanian senilai Rp. 8.630.867.680,- Hadir juga dalam kegiatan tersebut Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao, Kepada Dinas PU Provinsi NTT, Para Ketua Majelis Klasis Teritori Rote Ndao, para Pendeta GMIT Teritori Rote Ndao, Camat Rote Barat, para Kepala Sekolah, dan masyarakat setempat.(*FKK03)

Sumber : Gubernur NTT Melki Laka Lena Hadiri Kegiatan Panen Raya Padi Bersama Ketua Sinode GMIT di Kabupaten Rote Ndao – FKK News

Similar Posts

  • Presiden Prabowo Apresiasi Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian

    Jakarta,corebusiness.co.id–Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas kinerjanya dalam mengendalikan situasi pertanian di Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden Prabowo dalam pertemuan strategis dengan Mentan Amran, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Mentan atas pengendalian Anda terhadap situasi pertanian. Saya akui, ini sangat bagus. Tinggal semua unsur bekerja sama untuk memperkuat upaya ini,” kata Presiden Prabowo saat melakukan teleconference bersama petani, penyuluh pertanian, kepala dinas provinsi, Perpadi, serta jajaran terkait lainnya di ruang SAS, Kantor Pusat Kementan, Jakarta (3/2/2025)

    Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga Indonesia semakin dekat dengan target swasembada beras dan menuju swasembada pangan. Menurutnya, masalah pangan adalah isu krusial yang berkaitan langsung dengan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

    “Masalah pangan adalah hidup dan matinya bangsa Indonesia. Ini masalah kedaulatan, masalah kemerdekaan, dan survival kita sebagai bangsa. Kalau mau maju, pangan harus aman dulu. Saya minta semua pihak bekerja dengan hati yang tulus, cinta tanah air, dan patriotisme tinggi, setia pada tujuan swasembada pangan,” tegasnya.

    Presiden Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani sebagai produsen utama pangan. Pemerintah RI telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram.

  • Mentalitas Bisnis untuk Rote Ndao: Gubernur Melki Laka Lena Tekankan Optimalisasi PAD

    Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan perlunya perubahan pola pikir aparatur daerah dari sekadar pengelola rutin menjadi pencetak pendapatan. Dorongan itu ia sampaikan saat meninjau kinerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendapatan Daerah Provinsi NTT Wilayah Rote Ndao, Sabtu (20/9/2025).

    Dalam pertemuan di Kantor Samsat Rote Ndao, Gubernur Melki yang didampingi Bupati Rote Ndao Paulus Henuk dan Kaban Aset dan Pendapatan Daerah Provinsi NTT, Alexon Lumba, menegaskan bahwa setiap instansi pengelola potensi daerah harus berperan sebagai “badan pendapatan”, bukan “badan pengeluaran”.

    “Kita ini badan pendapatan, pikirannya harus cari duit. Jangan lebih besar pengeluaran daripada pendapatan,” ujar Gubernur Melki.

    Ia pun menginstruksikan agar segera disusun rencana aksi terukur di sektor pajak kendaraan bermotor, kehutanan, pertanian, hingga perikanan.

  • Warga Sikumana Serbu GPM: Bahan Pokok Murah Diserbu Sejak Pagi

    Warga Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, menyerbu Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/6) pagi. Sejak bukannya GPM di halaman Gereja GMIT Pniel Sikumana telah dipadati warga, mayoritas ibu rumah tangga, yang antusias membeli bahan pokok dengan harga miring. Antusias warga memperlihatkan betapa besarnya minat masyarakat terhadap inisiatif ini. Dalam kegiatan tersebut, berbagai bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, hingga sayur-mayur segar dijual dengan harga di bawah pasaran.

    Nita Manafe, salah satu warga, menyampaikan apresiasinya terhadap pemerintah provinsi. “Saya sangat senang dan mengapresiasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT. Kegiatan ini sangat membantu kami, apalagi sekarang harga bahan pokok sedang naik,” ujar Nita sambil menunjukkan kantong belanjaannya. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa digelar secara berkala. “Semoga ke depan GPM tetap hadir di Sikumana. Ini bentuk perhatian nyata pemerintah kepada rakyat kecil,” tambahnya.

  • Kelompok Tani Nevon Belajar Teknologi Ramah Lingkungan

    Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT mengadakan pelatihan inovatif untuk petani jambu mete di Kabupaten Kupang. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 8 Oktober 2024 ini memperkenalkan teknologi Agens Pengendali Hayati (APH) Trichoderma kepada para petani lokal.

  • Setuju Aturan Baru Distribusi Pupuk, Distan NTT Sebut Aturan Lebih Sederhana

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT setuju dengan langkah pemerintah memangkas alur distribusi pupuk ke petani. Kini aturan lebih sederhana dalam suplai pupuk.

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Joaz B Oemboe mengatakan, pupuk sangat penting mendukung pengolahan tanaman. Hal itu untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

    “Kita berterima kasih ke Pak Presiden dan Pak Menteri yang membuat suatu terobosan memotong regulasi. Selama ini sekian banyak kementerian/lembaga terkait. Sekitar 144 regulasi yang dipotong, sehingga lebih efisien,” ujar dia, Rabu (15/1/2025).

    Joaz mengatakan, regulasi ini baru ini belum diterapkan di Provinsi NTT. Pihaknya masih merujuk ke Permentan 1 tahun 2024. Menurut dia sedang dilakukan perubahan mengenai tata kelola pupuk subsidi.