Gubernur NTT Pimpin Rapat Koordinasi Proposal Pendanaan GCF untuk Petani Kecil

Kupang, 10 Juli 2025 – Gubernur Nusa Tenggara Timur memimpin Rapat Koordinasi bersama Wakil Gubernur NTT dan jajaran terkait untuk membahas Proposal Pendanaan Green Climate Fund (GCF) dengan tema “Membangun Ketahanan Iklim bagi Petani Kecil di NTT (Building the Climate Resilience of Smallholder Farmers in NTT)”. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Gubernur NTT dan dihadiri oleh UNDP Indonesia Team Leader,Program Manager UNDP, bupati dan perwakilan dari 12 kabupaten penerima kegiatan, Sekda Provinsi NTT, pimpinan OPD Provinsi NTT termasuk Kepala DISTANKP Provinsi NTT.

Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam merancang strategi jangka panjang untuk meningkatkan ketahanan petani kecil terhadap dampak perubahan iklim di wilayah NTT. Proyek ini akan dilaksanakan selama enam tahun di 12 kabupaten, mencakup wilayah Pulau Timor, Flores, dan Sumba, termasuk Kabupaten Lembata dan Alor, dan diperkirakan memberikan manfaat langsung kepada sekitar 45.000 rumah tangga petani kecil.

Perwakilan UNDP Indonesia menjelaskan bahwa program ini akan mendorong penerapan praktik pertanian adaptif terhadap iklim, penguatan sistem informasi iklim, peningkatan kapasitas petani, serta penguatan kelembagaan lokal. Pendekatan yang digunakan mengombinasikan teknologi digital, informasi iklim berbasis komunitas, dan diversifikasi komoditas unggulan seperti jagung, kelapa, kopi, kakao, jambu mete, dan lainnya yang potensial dikembangkan di wilayah NTT.

Proposal pendanaan sebesar USD 30,5 juta dari Green Climate Fund (GCF) ini dirancang untuk mendorong praktik pertanian yang lebih adaptif dan ramah lingkungan, memperkuat sistem informasi iklim, meningkatkan kapasitas petani dan kelembagaan lokal, serta memperluas akses teknologi digital dan pasar berbasis inklusi. Program ini juga akan mendukung pengembangan komoditas lokal seperti jagung, kelapa, kopi, kakao, jambu mete dan lainnya yang relevan dengan kondisi agroekologi di NTT, demi memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani kecil secara berkelanjutan.

Similar Posts