Identifikasi dan Pengendalian Hama Ulat Kantong (bagworm) pada Tanaman Kakao di Nurseri UPTD. PKDLHP
Ulat kantong (bagworm) adalah hama dari Ordo Lepidoptera Famili Psychidae yang aktif menyerang tanaman inang. Ulat kantong bersifat polifag, yaitu dapat memakan berbagai tanaman jenis tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan seperti kelapa, kakao, kopi, dll. Beberapa literatur menyebutkan serangan hama ini cukup intens pada tanaman kelapa sawit Indonesia sejak tahun 1960an. Jenis ulat kantong yang sering dijumpai di Indonesia menurut Lelana dkk (2022), diantaranya: Mahasena corbetti, Metisa plana, Clania tertia/ Dappula tertia, Pteroma pendula, dan Heylaertsia griseata.

Identifikasi
Salah satu jenis hama ulat kantong yang diidentifikasi di nurseri UPTD. PKDLHP pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Provinsi NTT adalah Mahasena corbetti. Kegiatan identifikasi dilakukan oleh Pengelola Nurseri UPTD. PKDLHP pada hari Senin, 14 April 2025. Kepala UPTD. PKDLHP, Ir. Maria I. R. Manek, M.Sc, menyambut positif upaya ini dan berharap agar dapat mengidentifikasi dan menemukan rekomendasi yang tepat untuk pengendalian sesuai skala luasan serangan. “Serangan hama ini tentunya akan berpengaruh terhadap produksi perkebunan, disisi lain komoditas perkebunan memiliki nilai ekonomis dan bernilai komersial tinggi saat ini” pungkasnya.
Larva M. corbetti hidup di dalam kantong yang terbuat dari potongan dedaunan dijalin dengan benang sutra dari air liurnya. Ulat kantong menyerang tanaman kakao dengan cara memakan daun tanaman kakao dimulai dari lapisan epidermis bagian atas, terus berlanjut hingga daun mengering yang menyebabkan tajuk daun bagian bawah berwarna kelabu. Kerusakan daun menyebabkan daun tidak dapat melakukan fotosintesis secara optimal dan dapat menyebabkan kerusakan dan kematian tanaman.
“Serangan hama bagworm pada fase pembibitan dapat menyebabkan benih tanaman perkebunan tidak sehat dan gagal memenuhi syarat teknis, sehingga perlu dilakukan deteksi dini dan pengendalian secara cepat sesuai prinsip Pengelolaan Hama terpadu (PHT)” ujar Mikzon Lakidang, SP. M.Agr.Sc., Kasi Produksi Benih dan Pengelolaan Kebun Dinas yang mendampingi kegiatan ini.

Pengendalian
Pengendalian hama ulat kantong pada tanaman kakao di lokasi penangkaran benih dilakukan secara mekanis dengan mengambil dan mengumpulkan ulat kantong yang menggantung pada daun kakao lalu dimusnahkan. Langkah ini cukup efektif dan efisien dalam menekan laju serangan dan penyebaran hama ini. Selain itu kegiatan ini sangat bermanfaat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas teknis. “Kegiatan identifikasi dan pengendalian hama ini sangat membantu kami untuk meningkatkan pengetahuan dan skill kami dalam mendeteksi dan mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang ditemui di lapangan”, ucap Cecilia S. Fanya, SST, petugas teknis dan pengelola nurseri.
Apabila serangan hama ini meluas di kawasan pengembangan maka dapat dilakukan pengendalian secara hayati dengan bakteri Bacillus thuringiensis. Pengendalian secara kimia dapat menggunakan insektisida bahan aktif Trichlorfon, Cypermethrin dan Deltamethrin (Wood & Kamarudin, 2019).

Dipublikasi oleh Seksi Produksi Benih dan Pengelolaan Kebun Dinas UPTD. Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati PerkebunanDinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Kupang, 14 April 2025