Menjadi Juara Lomba Inovasi Untuk Membangun Kabupaten Timor Tengah Utara Di Dua Dinas Berbeda

CHAIREL MALELAK,SP,M.Si – Ada hal menarik terkait keikutsertaan kami dalam lomba inovasi kebijakan publik tingkat propinsi maupun tingkat nasional yang kami ikut selama ini. Pada tahun 2024 ini kami mengikuti untuk lomba inovasi tingkat Propinsi NTT. Mungkin banyak yang tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut. Tetapi bagi kami ini merupakan sebuah tantangan tersendiri dan menarik untuk kami ikuti. Terutama bagaimana ikut terlibat menyelesaikan persoalan-persoalan yang dialamai masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara.

Sebelum saya menjelaskan lomba mana yang kami ikuti, mungkin ada baik kita sama-sama melihat apa itu inovasi. Inovasi adalah menemukan sesuatu hal yang baru atau melakukan berbagai hal pembaruan dalam sebuah produk, ide, desain dan lain sebagainya. Kata inovasi sendiri berasal dari bahasa Inggris innovation yang memiliki arti pembaruan atau perubahan. Dalam hal ini, pembaruan yang dimaksud adalah menggunakan ide atau hal yang sudah ada, tetapi dimodifikasi dengan kemampuan atau gaya kita, sehingga berbeda dengan ide atau hal yang sudah ada.

Dari pengertian diatas dapat kita pahami bahwa lomba inovasi ini menarik dan menantang kita untuk membangun dengan kreatifitas. Bagaimana kita membangun atau dapat dikatakan menyelesaikan sesuatu dengan cara-cara yang luar biasa. Secara awam ini kelihatan sederhana tetapi membutuhkan kemampuan lebih atau khusus untuk mengelola sumberdaya yang ada (terbatas) menjadi sesuatu yang baru, tetapi menggunakan cara yang berbeda dan berdampak luas bagi masyarakat.

Hal ini membutuhkan kemampuan khusus dari sang inovator (orang yang melakukan inovasi). Paling tidak dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang masalah dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda bagi orang lain (masyarakat). Selain itu juga, cara yang digunakan juga sangat berdampak bagi masyarakat banyak dan bisa di replikasi oleh orang lain (masyarakat).

See also  Kolaborasi Pertanian dan Brimob Polda NTT: Wujudkan Kedaulatan Pangan di NTT

Kembali ke Lomba Inovasi yang kami ikuti selama ini, ada hal menarik yang kami dapat katakan, bahwa kami bisa tampil di sebuah lomba inovasi yang sama, dengan dua instansi atau OPD berbeda dan menjadi nominasi. Ini sebuah prestasi yang luar biasa bagi kami. Pada saat bersama Dinas Pertanian Kabupaten TTU pada tahun 2018 dan bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTU pada tahun 2023. Memang tidak gampang membuat sebuah program inovasi, dibutuhkan data dan kekompakan tim kerja yang baik. Selain itu dibutuhkan kemampuan mengelola sumberdaya yang terbatas menjadi bermanfaat bagi masyarakat banyak, terutama untuk Kabupaten Timor Tengah Utara.

I. Inovasi Bersama Dinas Pertanian TTU

Pada tahun 2018 ketika masih berada pada Dinas Pertanian Kabupaten TTU, kami mengikuti Lomba Inovasi Kebijakan Publik Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan RB) RI. Inovasi yang diikutsertakan ada 3 buah inovasi yaitu Program Raskin Pola Padat Karya Pangan, Program Pertanian Konservasi dan Program Hortikultura Organik Bagi Kaum Muda.
Dari Ketiga Inovasi tersebut, Inovasi Program Raskin Pola Padat Karya Pangan masuk TOP 99 dan lebih lanjut tembus TOP 40 Nasional. Hal ini membuat Bupati TTU mendapat penghargaan dari Presiden RI, yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Waktu itu di Jakarta.
Program ini memang sedikit berbeda dengan program lain yang ada yaitu ganti uang dengan ganti kerja. Selain itu juga program ini memiliki wilayah kerja yang mencakup seluruh Kabupaten TTU. Satu hal menarik adalah bahwa program ini memberikan pelajaran kepada petani, bagaimana mengelola lahan kering yang ada, baik terkait terasering, pola tanam dan sistem agroforestri. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dari Dinas Pertanian TTU dalam pelaksanaan program.

See also  Gawat! Staf Presiden Wanti-Wanti RI Masuk Era Defisit Beras, Ada Apa?

II. Inovasi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTU

Pada saat bertugas di Dinas Ketahanan Pangan Kabuppaten TTU tahun 2021, kami mengikuti lomba yang sama lagi, tetapi untuk tingkat Propinsi NTT pada tahun 2023. Dimana pengumuman pemenang Lomba Inovasi Kebijakan Publik Tingkat Propinsi NTT (Koin Yanlik) baru diumumkan pemenang pada tahun 2024.

Kami bersama Dinas Ketahan Pangan Kabupaten TTU, mengikuti lomba inovasi dengan Judul Inovasi Program Pertanian Berbasis Eko Enzim Untuk Menjaga Bumi (Gertak Bumi). Program ini menjadi berbeda karena selain manfaat lingkungan dari produk eko enzim, kami mengubah program yang berbasis anggaran menjadi berbasis swadaya. Mendorong swadaya ini yang menjadi pembeda dari program inovai lain, selain penciptaan produk turunan berbasis eko enzim seperti NPK Cair Eko Enzim, Urea Eko Enzim, Hormon Eko Enzim, Pestisida Eko Enzim dan Lain-lain.

Pada Lomba Inovasi ini, Kami masuk Top 10 tingkat Propinsi NTT dengan nilai tertinggi. Ini merupakan sebuah prestasi tersendiri bagi kami, dalam rangka mengatasi persoalan di petani kita, terutama berkaitan dengan keterbatasan pupuk. Kami membuat inovasi untuk memberikan solusi kepada petani dan tetap untuk menjaga bumi dari kerusakan. Sebuah langkah sederhana yang berdampak besar terhadap lingkungan kita.

PENUTUP

Lomba ini adalah sarana untuk mempercepat proses pembangunan dengan cara-cara luar biasa serta berdampak bagi masyarakat banyak terutama masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara. Kami berharap dengan keikutsertaan kami pada lomba inovasi pada dua dinas berbeda membuat kami terus termotivasi untuk selalu membuat program inovasi untuk membangun Kabupaten Timor Tengah Utara. Pelajaran yang kami dapat adalah bahwa kita tidak boleh terlena dengan keterbatasan yang ada. Kita harus berani terobos menembus batas yang ada, demi kesejahteraan masyarakat. Semoga tahun mendatang kita bisa tembus ke level nasional. Salam Inovasi….!!!

See also  Rapat Koordinasi Program READSI Tahap-2 Tingkat Provinsi NTT: Mendorong Pemberdayaan Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat Pedesaan

Penulis :
*) Chairel Malelak,SP,M.Si sebagai Inovator Program Gertak BUMI Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten TTU, Sekaligus Ketua Komunitas Eko Enzim NTT.

Similar Posts