Merayakan Hari Anak Nasional dengan Tanaman Obat Keluarga: Edukasi Sejak Dini tentang “Apotik Hidup” di Rumah

Kupang, 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional , UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan (PKDLHP) menghadirkan inovasi edukatif yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak: Pameran Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai “Apotik Hidup” di Rumah . Kegiatan ini dirancang khusus untuk mengenalkan anak-anak pada dunia tanaman berkhasiat obat melalui pendekatan visual, interaktif, dan menyenangkan.
Dengan semangat “Anak Indonesia Sehat, Cerdas, dan Peduli Lingkungan” , pameran TOGA hadir sebagai etalase informasi yang penuh warna, menarik, dan mudah dipahami oleh anak-anak. Di tengah taman mini yang asri, berjejer tanaman-tanaman yang tidak hanya familiar di dapur, tetapi juga menyimpan manfaat luar biasa bagi kesehatan.
Mengenal “Apotik Hidup” di Halaman Rumah
- Kemangi – Dikenal dengan aroma segarnya, kemangi tidak hanya menambah nikmat masakan, tapi juga berkhasiat meredakan batuk, menenangkan pikiran, dan membantu pencernaan.
- Jahe – Sang “superhero” rumahan yang mampu menghangatkan tubuh, meredakan masuk angin, dan meningkatkan imunitas.
- Kunyit – Emas dari dapur! Kunyit terkenal sebagai anti-inflamasi alami, penambah nafsu makan, dan pembersih darah.
- Lengkuas – Sering digunakan dalam jamu, lengkuas membantu mengatasi masalah perut dan rematik.
- Cabai (Lombok) – Meski pedas, cabai mengandung capsaicin yang baik untuk sirkulasi darah dan metabolisme tubuh.
- Daun Bawang Bombay & Daun Sup (Seledri) – Kaya akan vitamin dan mineral, membantu detoksifikasi dan menjaga kesehatan jantung.
- Terong – Bukan hanya sayur, terong mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung dan pencernaan.
Pameran ini menghadirkan berbagai tanaman obat keluarga yang mudah ditanam dan dirawat, antara lain:
Setiap tanaman dilengkapi dengan papan informasi nama tanaman dan nama latinnya , menggunakan bahasa sederhana, sehingga anak-anak bisa belajar sambil bermain. Tidak hanya melihat, anak-anak juga diajak memegang daun dan mencium aroma.
Belajar Sambil Bermain: Anak Jadi Ahli “Dokter Tumbuhan”
Salah satu daya tarik pameran adalah aktivitas “Jadi Dokter Tumbuhan Sehari” , di mana anak-anak diajak memilih tanaman sesuai “keluhan” yang dibayangkan—misalnya: “Jika badan dingin, tanaman apa yang bisa menghangatkan?” atau “Tanaman apa yang bisa membuat perut tidak kembung?”
“Kami ingin anak-anak tumbuh dengan kesadaran bahwa alam menyediakan obat alami. Mereka bukan hanya calon konsumen, tapi juga calon pelindung kearifan lokal,” ujar Ibu Ir. Maria I. R. Manek, M.Si. (Ibu Dewi Manek) , Kepala UPTD PKDLHP, yang antusias menyambut hari anak nasional nanti.
Menanam Kebiasaan Sehat Sejak Dini
“Kami percaya, anak yang pernah menanam kemangi, suatu hari akan lebih memilih hidup sehat. Ini adalah benih kesadaran, bukan hanya benih tanaman,” tambah ibu Dewi Manek.
Menuju Keluarga Sehat, Lingkungan Lestari
- Laboratorium hayati dan biopestisida pada UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan mendukung peringatan hari anak nasional dengan menyediakan TOGA dan tanaman sayuran untuk TOGA dalam rangka Hari Anak Nasional ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan bagian dari gerakan besar edukasi kesehatan berbasis komunitas . Dengan mengenalkan konsep “Apotik Hidup” sejak dini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT berharap setiap rumah tangga bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan keluarga secara alami, murah, dan berkelanjutan.
- Tanaman obat keluarga dan sayuran selain sebagai penyedia/apotik alamian juga untuk meningkatkan gizi dan pendapatan ibu rumah tangga.
Dari halaman rumah hingga taman pameran, tanaman obat keluarga hadir sebagai simbol kemandirian, kearifan lokal, dan cinta alam. Di tangan anak-anak, tanaman-tanaman kecil ini bukan hanya tumbuh, tapi juga menanamkan nilai-nilai hidup sehat, peduli lingkungan, dan bangga pada kekayaan alam Indonesia. (CNU)
#HariAnakNasional2025#TOGAuntukAnak#ApotikHidup#TanamanObatKelurga#SehatAlami#UPTDPKDLHP #AnakIndonesiaBerkarakter