NTT Dukung Swasembada Pangan Nasional, Penanaman Jagung Serentak Dilaksanakan di Kabupaten Kupang

Kupang, 10 Juli 2025 — Dalam rangka mendukung program Swasembada Pangan Nasional, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanKP) turut ambil bagian dalam kegiatan Penanaman Jagung Serentak Nasional Kuartal III Tahun 2025 yang dilaksanakan secara virtual dan terpusat dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT hadir mewakili Gubernur NTT dalam kegiatan ini yang dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Menteri Pertanian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Ketua Komisi IV DPR RI. Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi nasional untuk mempercepat produksi pangan strategis, khususnya komoditas jagung, dengan memanfaatkan lahan Perhutanan Sosial sebagai sumber daya produktif.
Untuk wilayah NTT sendiri, target luas tanam jagung pada Kuartal III tahun ini mencapai 87,62 hektare. Penanaman secara simbolis dilakukan di atas lahan seluas 4 hektare yang terletak di Desa Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, oleh kelompok tani Pokdale, dari total lahan 2.000 meter persegi yang tersedia di lokasi tersebut.
Kegiatan di Kabupaten Kupang ini turut dihadiri oleh Wakapolda NTT, Karo SDM, serta jajaran pejabat utama Polda NTT, perwakilan TNI, unsur Forkopimda, para Kepala Balai lingkup Kementerian Pertanian, dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang. Kehadiran lintas instansi tersebut mencerminkan kuatnya semangat kolaboratif dalam membangun sektor pertanian yang tangguh dan mandiri di NTT.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya swasembada pangan nasional, di mana jagung menjadi komoditas strategis untuk pangan, pakan, dan industri. NTT sendiri memiliki potensi besar dalam pengembangan jagung,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Provinsi NTT kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung ketahanan dan kemandirian pangan nasional, khususnya di kawasan timur Indonesia. Pemanfaatan lahan perhutanan sosial secara optimal menjadi bagian penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian serta pemberdayaan masyarakat tani secara berkelanjutan.(AW)