NTT Optimis Wujudkan Swasembada Pangan; Joaz Beberkan Alasannya
Kita butuh kerja kolektif, bukan sekadar program seremonial. Dengan itu kita yakin mampu mewujudkan swasembada pangan NTT sesuai terget nasional

KUPANG, terasntt.co — Salah satu agenda nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto adalah swasembada pangan. NTT adalah salah satu daerah yang sedang giat menuju agenda tersebut dengan berbagai terobosan dan optimisme.
Optimisme sangat beralasan untuk mendukung agenda nasional Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menyelaraskan program prioritas Gubernur Melki Laka Lena dari Ladang ke Laut Menuju Pasar, dengan semangat gotong royong dan kolaborasi bersama lembaga mitra Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Baperinda) dan Pupuk Indonesia.
“ Kita butuh kerja kolektif, bukan sekadar program seremonial. Dengan itu kita yakin mampu mewujudkan swasembada pangan NTT sesuai terget nasional,” tegas Joaz dalam jumpa pers usai rapat koordinasi lintas kabupaten dan kota di Aston Hotel, Kupang, Jumat (25/7/2025). Walau banyak tantangan dihadapinya, Joaz meyakini mampu mengatasi bersama mitra dan masyarakat. Berdasarkan data yang dipaparkannya, hasil produksi beberapa komoditas hortikultura masih fluktuatif seperti produksi bawang merah pada 2025 tercatat hanya 874 ton, turun sekitar 161 ton dari tahun sebelumnya.
Hal ini menurutnya tidak terlepas dari menyusutnya luas lahan tanam. Sebagian besar petani bawang merah di NTT masih beroperasi dalam skala kecil dan menghadapi keterbatasan akses terhadap benih yang harganya mahal.
“Daya beli masyarakat juga menentukan keberanian dan kesungguhan petani untuk menanam,” tandasnya.
Sementara tren positif justru terjadi pada komoditas bawang putih, hasil produksinya meningkat akibat intervensi program pemerintah. Walau masih terbatas pada skala kecil, Kadis Pertanian mengklaim kualitas benih bawang putih lokal NTT sangat menjanjikan. Dan juga diuntungkan dengan curah hujan yang relatif stabil sepanjang semester pertama tahun 2025.
“ Kalau kita bandingkan produksi dari Januari sampai Juli tahun ini, angkanya sudah mendekati capaian sepanjang 2024. Artinya, ada harapan besar dari sisi cuaca,” ujarnya. Walau demikian, lanjut Joaz harapan utama pemerintah provinsi adalah meningkatnya produksi padi sebagai komoditas pokok. “Impian kita sederhana: jangan lagi tergantung pada impor,” tegasnya

Pada kesempatan yang sama Ketua Tim Statistik Produksi BPS NTT, Nurani Vita Christiani, membeberkan data
produksi padi pada 2025 mengalami peningkatan sebesar 39,38 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi luas panen, tercatat sekitar 50,44 ribu hektare pada Januari hingga April 2025.
Peningkatan juga terjadi pada komoditas jagung. Data BPS mencatat bahwa luas panen jagung sepanjang Januari – Desember 2024 mengalami peningkatan sebesar 7,2 persen. Bahkan jika dibandingkan antara Januari-April 2024 dan 2025, peningkatannya mencapai 24,76 persen.
Meski demikian, Kadis Joaz tak menampik akan tantangan struktural masih membayangi. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ketersediaan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan sistem pengairan yang merata. Tanpa perbaikan sistemik, target swasembada bisa saja terhambat.
“Yang kita kejar bukan sekadar angka produksi. Ini tentang kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Itu sebabnya, kolaborasi lintas sektor harus jadi fondasi,” ungkapnya.(to3)
Sumber: https://www.terasntt.co/ntt-optimis-wujudkan-swasembada-pangan-joaz-beberkan-alasannya/