Panen Raya Jagung Serentak di NTT: Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Pemanfaatan Lahan

Kupang 26 Februari 2025 – Gugus Tugas POLRI bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar Panen Raya Jagung Serentak Tahap I di Batakte, Kabupaten Kupang. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak nasional yang dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Panen tahap pertama ini mencakup lahan dengan total seluas 18 hektare dengan perkiraan produksi mencapai 6-7 ton per hektare, sehingga total hasil panen diperkirakan mencapai sekitar 100 ton. Jagung yang dipanen merupakan hasil dari penanaman bersama yang dilakukan pada 20 November 2024. Ke depan, panen-panen berikutnya akan terus dilakukan dengan cakupan lahan yang lebih luas.

Dalam upaya menyukseskan program ketahanan pangan nasional, Polda NTT dan seluruh jajaran Polres turut serta dalam kegiatan panen ini. Bahkan, seluruh Polres di NTT telah diperintahkan untuk melaksanakan panen serentak dengan luas lahan bervariasi antara 1 hingga 2 hektare per wilayah. Selain itu, hasil panen dari musim tanam kedua yang dimulai Februari 2025 juga diperkirakan akan dipanen dalam waktu sekitar 3,5 bulan ke depan.

Masyarakat dihimbau untuk lebih sadar akan pentingnya pemanfaatan lahan demi mendukung ketahanan pangan. Tidak hanya di lahan pertanian, tetapi juga di pekarangan rumah, pagar, bahkan lahan kosong di sekitar lingkungan tempat tinggal. Beberapa daerah seperti TTU dan TTS sudah mulai menerapkan konsep ini, dengan menanam jagung di pekarangan rumah, pinggir jalan, hingga lahan pemakaman.

Hasil panen jagung diutamakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Jika terjadi surplus, pemerintah siap memfasilitasi penjualan kepada Bulog atau perusahaan yang telah bekerja sama. Untuk meningkatkan kualitas hasil panen, masyarakat juga didorong untuk menerapkan metode pengeringan yang efektif agar kadar air jagung mencapai 14% atau lebih rendah, sehingga harga jual dapat lebih baik.

See also  Mentan Amran Masuk 5 Besar dengan Kepuasan Publik Tertinggi Versi LSI

Dengan adanya program panen serentak ini, diharapkan NTT tidak lagi mengalami kekurangan pangan. Setiap rumah tangga diharapkan memiliki cadangan pangan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pemerintah juga ingin agar Indonesia berperan aktif dalam ketahanan pangan dunia dan menjadi lumbung pangan global. Ketahanan pangan yang kuat akan menjadi dasar bagi masyarakat untuk berpikir lebih maju dan berkontribusi dalam pembangunan di bidang lainnya.

Panen raya ini bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi menjadi langkah nyata dalam membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, serta menjadikan lahan-lahan yang ada lebih produktif demi masa depan yang lebih baik. (MHS)

Similar Posts