Pembekalan CPNS DISTANKP Provinsi NTT: Mempersiapkan ASN Muda yang Siap Mengabdi
Kupang, 23 Juni 2025 – Dalam rangka membekali para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DISTANKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan kegiatan Pembekalan CPNS yang berlangsung selama lima hari, dari tanggal 16 hingga 20 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh CPNS dari berbagai formasi, dengan materi yang disampaikan langsung oleh seluruh unit kerja di lingkungan DISTANKP, mulai dari sekretariat, bidang teknis, hingga UPTD.
Tujuan utama pembekalan ini adalah memberikan pemahaman menyeluruh mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta peran strategis masing-masing unit kerja dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan sektor pertanian di NTT.
Rangkaian kegiatan berlangsung sebagai berikut:

📍 Hari ke-1 (16 Juni):
Pembekalan oleh Sekretariat (Sub Bagian Kepegawaian dan Umum), membahas struktur organisasi, layanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan peran koordinatif sekretariat dalam mendukung seluruh program dinas.

📍 Hari ke-2 (17 Juni):
Pada hari kedua, pembekalan diberikan oleh dua UPTD teknis, yakni UPTD Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan serta UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi NTT.
Kepala UPTD Proteksi bersama jajarannya memaparkan tugas dan fungsi unit kerja mereka, mulai dari pengendalian hama terpadu (PHT), pengawasan organisme pengganggu tanaman (OPT), penyidikan kesehatan tanaman, hingga pengawasan peredaran dan penggunaan pestisida dan pupuk. UPTD ini juga berperan penting dalam menjaga mutu serta memperbanyak agensia hayati untuk perlindungan tanaman secara berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih memberikan penjelasan terkait tantangan sistem perbenihan, khususnya dalam menyediakan benih unggul dan bersertifikat secara berkesinambungan. Disampaikan pula peran UPTD dalam pengujian mutu benih, seperti analisa standar dan khusus, uji daya tumbuh, serta partisipasi dalam uji profisiensi terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional.

📍 Hari ke-3 (18 Juni):
Kepala Bidang PSP2HP bersama jajaran menyampaikan tugas dan fungsi strategis, meliputi pengkajian program dan kebijakan teknis, koordinasi pembangunan prasarana dan sarana pertanian, serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian. Dibahas pula pentingnya pengembangan unit pengelolaan alat dan mesin pertanian serta strategi dalam mendorong pemasaran hasil pertanian untuk meningkatkan efisiensi produksi dan kesejahteraan petani.
Sementara itu, dari Bidang Perkebunan, disampaikan gambaran umum mengenai perencanaan dan pelaksanaan program pengembangan komoditas perkebunan unggulan, peningkatan kapasitas petani dan kelembagaan pekebun, serta pengendalian mutu hasil perkebunan. Pembekalan ini menegaskan peran penting subsektor perkebunan dalam mendukung ekonomi daerah dan mendorong pertanian berkelanjutan di Provinsi NTT.

📍 Hari ke-4 (19 Juni):
Kepala Bidang TPH bersama jajaran menyampaikan materi terkait pengelolaan program, data, dan evaluasi (PDE), aspek keuangan, serta teknis pengembangan komoditas tanaman pangan dan hortikultura. Dalam arahannya, Kabid TPH menekankan pentingnya CPNS memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing jabatan, sebagai dasar dalam mendukung pelaksanaan program secara terukur dan efektif.
Selanjutnya, Plt. Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan menyampaikan pembekalan terkait peran strategis ketahanan pangan, tidak hanya dalam aspek ketersediaan dan distribusi pangan, tetapi juga dalam memperkuat peran penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian. Ditekankan bahwa keberhasilan program pertanian sangat bergantung pada keterlibatan aktif penyuluh dalam mendampingi petani dan masyarakat secara langsung.

📍 Hari ke-5 (20 Juni):
Kepala UPTD Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama jajaran menyampaikan materi mengenai peran strategis unit dalam memproduksi benih unggul, khususnya Benih Dasar dan Benih Pokok, serta pengembangan pohon induk dan pelestarian varietas lokal. UPTD ini menjadi bagian penting dalam mendukung ketersediaan benih bermutu untuk menunjang ketahanan pangan di Provinsi NTT.
Sementara itu, Kepala UPTD Perbenihan, Kebun Dinas, dan Laboratorium Hayati Perkebunan menjelaskan fungsi unitnya dalam penyediaan benih tanaman perkebunan, pengelolaan kebun dinas dan laboratorium hayati di berbagai kabupaten, serta pengembangan agensia hayati dan biopestisida sejalan dengan kebijakan pertanian ramah lingkungan yang diusung oleh Pemerintah Provinsi. Ditekankan pula pentingnya kontribusi CPNS dalam mendukung penguatan inovasi pertanian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kerja kreatif dan berkelanjutan.
Dengan pembekalan ini, diharapkan seluruh CPNS memiliki landasan pengetahuan dan semangat pengabdian yang kuat untuk menjalankan tugasnya secara profesional, berintegritas, dan mampu memberi kontribusi nyata dalam membangun pertanian NTT yang tangguh dan berkelanjutan.(YT)