PEMPROV NTT Lakukan Gerakan Pasar Murah (GPM) Di Gereja GMIT Silo Naikoten 1
Kupang, 18 Juli 2024 – Dalam rangka Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT melaksanakan Gerakan Pasar Murah di Gereja GMIT Silo Naikoten 1. Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz B. Oemboe Wanda, serta melibatkan berbagai distributor besar dan UMKM lokal.
Plt Kadis Joaz B. Oemboe Wanda dalam sambutannya menekankan pentingnya Gerakan Pasar Murah ini sebagai upaya konkrit pemerintah untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau. “Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan bagi masyarakat NTT, terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang,” ujarnya.
Gerakan Pasar Murah ini melibatkan sejumlah distributor dan UMKM yang berpartisipasi aktif, antara lain Bulog, Hypermart, CV. Sampurna, CV. Wijaya, PT. Laris Manis Kupang, CV. NAM, RNI/IDFood, PT. Faromas, UMKM Cathy, UMKM Berkat, Kelompok Tani Ie Hari, Senaya Agro Fresmart, serta Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT. Mereka menyediakan berbagai bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, dan produk pertanian lainnya dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar.
Pasar Murah ini menarik minat banyak warga yang datang untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Salah satu warga yang hadir, Ibu Maria, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kegiatan ini. “Dengan adanya pasar murah ini, saya bisa membeli beras dan minyak goreng dengan harga yang lebih murah. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan di masa depan,” ungkapnya.
Plt Kadis Joaz B. Oemboe Wanda dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pasar Murah ini.
“Gerakan pangan murah ini, perlu ada kolaborasi, integrasi dan kerja sistematis dari semua pihak, menjadi penting karena agenda pemerintah provinsi saat ini bagaimana kita mengurangi angka kemiskinan, menekan stunting, pengendalian inflasi dan mencegah terjadinya rawan pangan, kegiatan ini bukan saja kita buat di Gereja tapi sering juga di Masjid atau di tempat umum yang mudah dijangkau masyarakat, dan kami berterima kasih kepada semua pelaku usaha yang terlibat dalam kegiatan ini ,” katanya.
Beliau juga menambahkan bahwa Gerakan Pasar Murah ini akan terus diupayakan untuk diadakan di berbagai wilayah lain di NTT sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan kegiatan seperti ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan adanya Gerakan Pasar Murah ini, diharapkan masyarakat NTT dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka di tengah kenaikan harga. Langkah ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.