Penguatan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Mendukung Swasembada Pangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur: Analisis Data Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Tahun 2024 serta Prognosa Target Capaian Tahun 2025

Kupang, Kamis 24 Juli 2025 bertempat di Aston Kupang Hotel & Convention Center dilaksanakan Rakor Percepatan Swasembada Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2025 yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan 22 Kabupaten/Kota Se Provinsi Nusa Tenggara Timur, Penjabat Swasembada Pangan Provinsi/Kabupaten dari Kementerian Pertanian, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi NTT, Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur, Korem 161 Wirasakti, Kepolisian Daerah Provinsi NTT, Kejati NTT, Pejabat Eselon III Lingkup Dinas Pertanian/Perkebunan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Perwakilan Pupuk Indonesia serta petugas data statistik Se Provinsi Nusa Tenggara Timur

Rakor diawali dengan laporan Bapak Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Joaz Bily Oemboe Wanda,SP yang menyampaikan bahwa berdasarkan data proyeksi KSA BPS, Produksi Padi di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk posisi s/d Agustus 2025 sebesar 658.373 Ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami peningkatan sebesar 153.860 Ton GKG (29,27%) jika dibandingkan periode yang sama Tahun 2024 (y-on-y). Hal ini menunjukkan trend positif terhadap pencapaian produksi padi di Tahun 2025 yang diharapkan lebih baik dibandingkan Tahun 2024 yang mencapai 707.793 Ton GKG. Berdasarkan data serapan gabah dan beras oleh Perum Bulog Kanwil NTT Tahun 2025 posisi s/d 03 Juli 2025 sebesar 5.650 Ton atau 107,5% dari target 5.258 Ton beras yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Hal ini menunjukkan bahwa stock beras di NTT pada posisi aman. Pencapaian ini merupakan kerja kolaboratif bersama antara petani, penyuluh di lapangan, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota/Provinsi, Kementerian Pertanian serta lintas sektoral sehingga target yang diharapkan bisa tercapai. Diharapkan dengan kondisi iklim yang lebih baik dan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian yang mencukupi serta kolaborasi lintas sektor, diharapkan dapat mendukung petani NTT untuk terus melakukan penanaman padi di lahan sawah hingga sampai dengan panen. Sehingga target NTT menuju Swasembada Pangan dapat segera terwujud.

Rakor tersebut dibuka oleh Bapak Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si,Apt. Dalam sambutannya Bapak Gubernur menyampaikan bahwa issue pangan menjadi hal yang penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam mendukung program strategis nasional di sektor pertanian. Salah satu yang menjadi fokus Pemerintah Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Swasembada pangan merupakan langkah strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dengan memaksimalkan pemanfaatan lahan yang ada serta memperluas cakupan sawah untuk mendukung pencapaian swasembada pangan. Untuk mendukung swasembada pangan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian RI terus melakukan berbagai program strategis untuk mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras. Untuk mewujudkan swasembada pangan diperlukan sinergi lintas sektoral dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder melalui kolaborasi pentahelix dari hulu ke hilir.
Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian selaku Penjabat Swasembada Pangan Provinsi NTT mewakili Menteri Pertanian RI menyampaikan progress capaian luas tambah tanam padi di NTT posisi Januari s/d 23 Juli 2025 seluas 148.430 hektar (57%) dari target 260.670 hektar untuk Tahun 2025. Diharapkan sisa luas tanam padi bisa tercapai periode tanam Agustus s/d Desember 2025 dengan adanya dukungan kegiatan opla non rawa dan optimalisasi bantuan pompa air, irigasi perpompaan dan irigasi perpipaan Tahun 2024 serta dukungan alat dan mesin pertanian yang sudah diserahkan oleh Pemerintah Pusat bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Pada kesempatan tersebut juga serahkan sertifkat penghargaan 3 kategori yaitu Kabupaten Ende sebagai Kabupaten Terbaik untuk Perencanaan Pertanian, Kabupaten Manggarai Timur sebagai Kabupaten Terbaik untuk kategori Pelaporan Data Statistik Tanaman Pangan serta Kabupaten Sumba Timur sebagai Kabupaten Terbaik untuk Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan.