Penjabat Gubernur NTT Kunjungi Demfarm Jemaat Kalvari Osiloa, Lahan Pertanian Hortikultura Jamaah Masjid Al Falah Manikin dan P4s Kampung Daun : Wujud Sinergi Sektor Pertanian dengan Lembaga Agama dalam Upaya Penanganan Kemiskinan serta Stunting

Kupang, 6-7 Agustus 2024 – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Ayodhia G.L. Kalake, melakukan kunjungan kerja pada tanggal  6 dan 7 Agustus 2024, mengunjungi tiga lokasi strategis yang mencerminkan kolaborasi antara sektor pertanian dengan lembaga keagamaan dalam upaya penanganan kemiskinan serta stunting di NTT.

Selasa, 6 Agustus, Penjabat Gubernur Ayodhia G.L. Kalake, didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Joaz Billy Oemboe Wanda, Kabid PSP2HP serta jajaran Dinas  Pertanian dan Ketahahan Pangan Provinsi NTT, Ketua Sinode GMIT, dan Ketua Majelis Jemaat GMIT Osiloa serta Badan Pemberdayaan Ekonomi Sinode GMIT, mengunjungi Demfarm Jemaat Kalvavri Osiloa. Dalam kunjungannya, beliau meninjau perkembangan lahan hortultura yang dikelola oleh jemaat, dan melihat kolam ikan yang menjadi bagian dari usaha agribisnis terpadu jemaat. Tak ketinggalan, hasil panen bawang merah yang beberapa waktu lalu dipanen, menjadi sorotan saat beliau melihat proses penjemuran bawang merah disekitar lahan.

Berikutnya pada Rabu,  7 Agustus, Penjabat Gubernur Ayodhia G.L. Kalake kembali melanjutkan agenda kerjanya dengan mengunjungi lahan pertanian hortikultura Jamaah Masjid Al Falah Manikin, Kabupaten Kupang. Dalam kunjungan tersebut, beliau didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian, Joaz Billy Oemboe Wanda, Kabid PSPHP, dan Kabid TPH dan staf Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT. Pada kesempatan ini, Penjabat Gubernur menyerahkan bantuan berupa pompa air dan paket benih hortikultura kepada pengurus masjid, Bapak Hamzah. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi dan produktivitas pada lahan pertanian yang dikelola oleh jamaah masjid, serta mendukung upaya pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz Billy Oemboe Wanda, menegaskan pentingnya peran serta berbagai pihak dalam menangani isu-isu kritis di NTT, seperti kemiskinan dan stunting. “Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri karena keterbatasan anggaran, baik di tingkat APBD Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, kita perlu menggandeng masyarakat/komunitas yang salah satunya adalah lembaga agama. 

See also  Badan Ketahanan Pangan Nasional Sosialisasi Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal di NTT

Joaz Billy Oemboe Wanda juga menekankan bahwa kolaborasi ini semakin penting mengingat pemerintah dan lembaga keagamaan memiliki tanggungjawab yang sama dalam memberdayaakan ekonomi masyarakat yang hasil akhirnya dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan stunting.   Jika pemerintah memiliki masyarakat maka lembaga keagamaan seperti gereja, masjid, pura, dan lain sebagainya memiliki jemaat, umat, atau jamaah. “Orang yang sama, hanya intervensinya yang berbeda-beda. Dengan berkolaborasi, kita bisa memastikan bahwa intervensi yang dilakukan menjadi klop dan selaras untuk menurunkan angka kemiskinan, stunting, dan inflasi,” tambahnya.

Kunjungan-kunjungan ini tidak hanya menunjukkan perhatian pemerintah terhadap pengembangan sektor pertanian, tetapi juga memperlihatkan pentingnya sinergitas antara pemerintah, komunitas keagamaan, dan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan di NTT.  Joaz Billy Oemboe Wanda menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor seperti ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa seluruh potensi yang ada dapat dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat.

Similar Posts