PLT KadistanKP NTT Lakukan Tanam Simbolis Calon Benih Jagung Hibrida Nusa 01 di BBI Tarus

Kupang, 20 Januari 2025 – Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (KadistanKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Joaz Bily Oemboe Wanda, SP bersama Kepala UPTD Perbenihan Tanaman Pangan Dan Hortikultura, Semuel Frenclin Keffi, SP, M.Sc dan staf Balai Benih Induk (BBI) Tarus melaksanakan kegiatan tanam simbolis calon benih jagung hibrida varietas Nusa 01 seluas satu hektar di lahan BBI Tarus. Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan CV Bunga Tani, sebuah mitra strategis dalam pengembangan benih unggul di NTT.
Kegiatan tanam simbolis ini menggunakan Alat Tanam Jagung (ATJ) yang mempermudah dan mempercepat proses tanam. Pada tahap awal, dilakukan penanaman benih induk jantan terlebih dahulu, sesuai dengan jadwal tanam yang direncanakan. Selanjutnya, penanaman benih induk betina akan dilakukan tiga hari kemudian, yakni pada hari Jumat, 24 Januari mendatang.
Metode tanam yang digunakan adalah pola 4-1, di mana empat baris benih jantan diselingi oleh satu baris benih betina. Setiap lubang tanam diisi dengan 2-3 biji jagung untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.
PLT KadistanKP NTT menyampaikan apresiasi kepada tim BBI Tarus dan CV Bunga Tani atas kerja sama yang solid dalam mendukung pengembangan benih jagung hibrida unggul. “Jagung hibrida varietas Nusa 01 ini diharapkan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produktivitas jagung di NTT. Dengan metode tanam yang terencana dan penggunaan alat tanam modern, kami optimis hasilnya akan lebih maksimal,” ujar beliau.

Kepala UPTD Perbenihan menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk memperkuat ketersediaan benih unggul lokal yang mampu beradaptasi dengan kondisi lahan di NTT. “Dengan pengelolaan yang baik, BBI Tarus dapat menjadi pusat produksi benih yang handal dan berdaya saing,” ujarnya.
Kegiatan ini juga melibatkan seluruh staf BBI Tarus yang turut mendukung proses tanam dengan semangat dan dedikasi. Penanaman simbolis ini menjadi langkah awal dari serangkaian upaya untuk memastikan pengadaan benih berkualitas yang akan disalurkan kepada petani di wilayah NTT.
Dengan semangat kolaborasi, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi jagung di NTT sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah. (ts)