Melemahnya Monsoon Timur yang disebabkan adanya pertemuan massa udara panas
( Front Panas ) dan massa udara dingin ( Front Dingin ) di wilayah selatan benua Australia
sehingga menyebabkan penguatan faktor lokal dan regional di wilayah NTT, yang
menyebabkan peningkatan aktivitas pertumbuhan Awan Hujan di sebagian wilayah NTT.
Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb – 500mb) yang
cukup basah serta hangatnya suhu muka laut menunjukan adanya potensi penambahan masa
uap air yang dapat meningkatkan aktifitas pertumbuhan Awan Hujan.
Suhu muka laut di wilayah NTT umumnya berkisar antara 27 °C – 32 °C dengan anomali suhu
muka laut di wilayah NTT berkisar antara -0.5 °C hingga +1.5 °C.
Tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya berkisar antara 1010 hPa – 1014 hPa.
Tekanan udara di wilayah Asia berkisar antara 998 hPa – 1010 hPa, sedangkan di wilayah
Australia berkisar antara 1014 hPa – 1028 hPa.
Kondisi cuaca umumnya Cerah Berawan – Berawan Tebal, berpotensi Hujan Sedang yang dapat
disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat di Pulau Flores. Suhu udara berkisar
dari 15 – 32 °C, kelembaban udara rata – rata berkisar antara 50 – 98%.
Pada umumnya angin di wilayah NTT bergerak dari arah Timur – Barat dengan kecepatan
angin berkisar 10 – 50 km/jam.