Menuju Swasembada Pangan: NTT argetkan Surplus Beras pada 2026, Sinergi Komoditi Padi dan Jagung Jadi Kunci
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini tengah memacu langkah menuju swasembada pangan, sebagai bagian dari implementasi visi besar nasional Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran serta Dasa Cita Gubernur Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma.Salah satu fokus utamanya adalah penguatan produksi padi dan jagung sebagai komoditas utama dalam menciptakan ketahanan pangan di wilayah kepulauan ini.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, mengungkapkan bahwa menurut data BPS tahun 2024, luas panen padi di NTT mencapai 168.727 hektare, dari potensi luas baku sawah sebesar 176.693 hektare.
Produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 707.793 ton, atau setara dengan 414.576 ton beras. Angka ini masih defisit 239.224 ton, mengingat kebutuhan beras tahunan NTT mencapai 653.800 ton.