Artikel

NTT Berkomitmen dalam Serapan Gabah dan Beras Bersama BULOG

NTT Berkomitmen dalam Serapan Gabah dan Beras Bersama BULOG

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanKP) Nusa Tenggara Timur (NTT) turut serta dalam pertemuan nasional terkait Komitmen Serapan Gabah dan Beras yang diselenggarakan di Aula F Kementerian Pertanian.

Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Pertanian, Wakil Menteri Pertanian, Kepala Badan Pangan Nasional (Komisaris Utama BULOG), Kepala BULOG, Dinas Pertanian se-Indonesia, Pimpinan Wilayah BULOG se-Indonesia, Aster masing-masing Kodam, serta PERPADI dari seluruh Indonesia.

Dalam pertemuan ini, Presiden Republik Indonesia memberikan arahan agar BULOG menyerap gabah petani dengan harga Rp. 6.500 per kilogram dan beras dengan harga Rp. 12.000 per kilogram. Target serapan beras oleh BULOG secara nasional ditetapkan sebesar 3 juta ton atau sekitar 10% dari total produksi nasional, dengan periode pelaksanaan antara Februari hingga April 2025.

Untuk Provinsi NTT, ditargetkan serapan sebesar 1.832 ton guna mendukung pencapaian swasembada pangan. Dalam mendukung upaya ini, DistanKP NTT bersama BULOG dan PERPADI menandatangani komitmen bersama yang juga melibatkan Aster Kodam.

Langkah ini menegaskan sinergi antara pemerintah daerah, BULOG, dan pelaku usaha perberasan dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah NTT.

Pemerintah Anggarkan Rp 16 Triliun, Mentan Amran: Bulog Sepakat Serap Beras 3 Juta Ton

Pemerintah Anggarkan Rp 16 Triliun, Mentan Amran: Bulog Sepakat Serap Beras 3 Juta Ton

Jakarta,corebusiness.co.id-Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan rasio surplus beras antara produksi dengan kebutuhan pada Maret sebesar 2,9 juta ton, kemudian hingga April 2025 sebesar 3 juta ton. Bulog sudah sepakat akan menyerap gabah setara beras 3 juta ton dari petani.

Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan, sesuai arahan Presiden Pabrowo Subianto sebelum bertolak ke India supaya target produksi beras sebesar 3 juta ton bisa tercapai hingga April 2025. Presiden Prabowo menginstruksikan gabah dan beras petani diserap oleh Bulog dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

“Alhamdulillah, hari ini sudah ada kesepakatan antara Bulog, Perpadi, dan Kementerian Pertanian untuk menyerap gabah dan beras petani. Penyerapan ini akan dikawal pihak kepolisian dan TNI,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman saat konperensi pers di acara Penandatanganan Komitmen Bersama Bulog dan Kementerian Pertanian di Auditorium Kementerian Pertanian, di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Penandatanganan Komitmen Bersama Bulog dan Kementerian dilakukan antara Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro dengan Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono dan Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Soetarto Alimoeso. Selain itu, dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Perpadi dengan Kepala Dinas Pertanian Provinsi, dan Asisten Teritorial (Aster) Kodam.

Kunjungan Kerja Menteri Pertanian : Akselerasi Produksi Pangan Nasional di Kabupaten Kupang – NTT menuju Lumbung Pangan Nasional

Kunjungan Kerja Menteri Pertanian : Akselerasi Produksi Pangan Nasional di Kabupaten Kupang – NTT menuju Lumbung Pangan Nasional

Jumat, 24 Januari 2025 Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan akselerasi produksi pangan nasional khususnya di Kabupaten Kupang.

Selain itu juga Beliau ingin meninjau langsung program pertanian yang tengah dilaksanakan di Kabupaten Kupang serta mendengarkan langsung aspirasi dari petani dan pihak terkait. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Pertanian didampingi oleh sejumlah pejabat yakni Wakil Asisten Staf Teritorial (Waaster) Kasad Bidang Wanmil dan Kermarter Brigjen Heri Susanto, Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Dr. Andriko Noto Susanto, SP., MP bersama Forkopimda Provinsi NTT, Penjabat Bupati Kabuparen Kupang Alexon Lumba, SH., M.Hum bersama Forkopimda Kabupaten Kupang, Kepala Balai Wilayah Sungai Provinsi NTT, Parlinggoman Simanungkalit, ST., M.PSDA, para Asisten Sekda berserta para pimpinan perangkat daerah Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang, serta perwakilan dari berbagai instansi terkait.
Menteri Pertanian RI memulai kunjungan kerjanya dengan mengunjungi Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang sebagai salah satu infrastruktur pertanian yang diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, serta mengurangi dampak kekeringan di wilayah tersebut.

Polres Kupang Gelar Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektar untuk Dukung Ketahanan Pangan

Polres Kupang Gelar Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektar untuk Dukung Ketahanan Pangan

Oelamasi, KBC — Sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Kepolisian Polres Kupang melaksanakan kegiatan penanaman jagung secara serentak dengan total target lahan mencapai 1 juta hektar.

Langkah ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Kepolisian Polres Kupang dalam mendukung program 100 Hari ASTA Cita yang digagas Pemerintah Indonesia.

Kegiatan utama berlangsung di Taklale, Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dipimpin langsung oleh Wakapolres Kupang, Kompol Ribka Huberta Hangge, SH, MH, dengan didampingi jajaran PJU Polres Kupang, Forkompinda, serta dinas terkait Kabupaten Kupang.

Selain kegiatan di Taklale, jajaran Polsek di bawah Polres Kupang turut melaksanakan penanaman di wilayah masing-masing.

Kegiatan ini dipimpin oleh para Kapolsek yang berkolaborasi dengan camat serta pemerintah setempat.

Kapolda NTT Pimpin Kegiatan Tanam Jagung Serentak di Desa Letneo Kabupaten Timor Tengah Utara

Kapolda NTT Pimpin Kegiatan Tanam Jagung Serentak di Desa Letneo Kabupaten Timor Tengah Utara

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU – Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga memimpin langsung kegiatan menanam jagung serentak di Desa Letneo, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT, Selasa (21/1/2025).

Kegiatan menanam jagung serentak ini sebagai bentuk dukungan terhadap program menanam jagung seluas 1 juta hektare.

Momentum penanaman jagung ini bersamaan dengan launching nasional Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektare di Desa Karang Mukti, Kecamatan Cipendeuy, Subang, Jawa Barat.

Sebelum kegiatan seremoni menanam jagung, Kapolda NTT dan rombongan mengikuti video conference Kapolri dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta sejumlah pihak yang melaksanakan kegiatan yang sama di Desa Karang Mukti Jawa Barat.

Turut ambil bagian dalam kesempatan itu, Wakil Bupati TTU, Drs. Eusabius Binsasi, Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, Kadis Pertanian Kabupaten TTU, dan Forkopimda Kabupaten TTU.

Pada kesempatan itu, Kapolda NTT beserta jajaran dan para tamu undangan menanam jagung di atas lahan seluas 1,5 hektare. Lahan tersebut merupakan milik Kelompok Tani Oebos.

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Tinjau Distribusi dan Ketersediaan Pupuk di Kota Kupang

Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Tinjau Distribusi dan Ketersediaan Pupuk di Kota Kupang

Kupang 15 Januari 2025, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, SP melakukan kunjungan kerja pada distributor pupuk di wilayah Kota Kupang sebagai bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk memastikan kebutuhan pupuk untuk sektor pertanian dapat terpenuhi dengan baik, sehingga dapat mendukung keberlanjutan produksi pertanian di NTT, yang mayoritas ekonominya bergantung pada sektor ini. Pertemuan dengan distributor pupuk didampingi oleh staf dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT yakni staf fungsional Penyuluh Pertanian, Jose De A. Freitas, S.Pt dan Analis Pupuk Organik dan Pembenah Tanah, Marthinus Ga Here, SP, untuk memverifikasi jumlah pasokan pupuk yang ada, serta mengonfirmasi apakah stok yang tersedia mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani.

Kunjungan pertama bertempat di Kios Pupuk Bersubsidi, UD Ebenhaizer Naioni Kecamata Alak, Kota Kupang, jumlah Pupuk Urea yang masuk adalah sebanyak 10 ton yang seluruhnya telah tersalurkan. Setiap bulannya, jumlah pupuk yang tersalurkan berkisar pada 10-15 ton untuk memenuhi kebutuhan petani.

PLT KadistanKP NTT Lakukan Tanam Simbolis Calon Benih Jagung Hibrida Nusa 01 di BBI Tarus

PLT KadistanKP NTT Lakukan Tanam Simbolis Calon Benih Jagung Hibrida Nusa 01 di BBI Tarus

Kupang, 20 Januari 2025 – Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (KadistanKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Joaz Bily Oemboe Wanda, SP bersama Kepala UPTD Perbenihan Tanaman Pangan Dan Hortikultura, Semuel Frenclin Keffi, SP, M.Sc dan staf Balai Benih Induk (BBI) Tarus melaksanakan kegiatan tanam simbolis calon benih jagung hibrida varietas Nusa 01 seluas satu hektar di lahan BBI Tarus. Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan CV Bunga Tani, sebuah mitra strategis dalam pengembangan benih unggul di NTT.

Kegiatan tanam simbolis ini menggunakan Alat Tanam Jagung (ATJ) yang mempermudah dan mempercepat proses tanam. Pada tahap awal, dilakukan penanaman benih induk jantan terlebih dahulu, sesuai dengan jadwal tanam yang direncanakan. Selanjutnya, penanaman benih induk betina akan dilakukan tiga hari kemudian, yakni pada hari Jumat, 24 Januari mendatang.

Pj. Gubernur NTT : “Nagekeo Punya Potensi Dukung Lumbung Pangan Nasional”

Pj. Gubernur NTT : “Nagekeo Punya Potensi Dukung Lumbung Pangan Nasional”

Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P mengungkapkan Kabupaten Nagekeo memiliki potensi untuk turut menunjang swasembada pangan nasional atau menjadi pendukung lumbung pangan nasional.

Demikian diungkapkan beliau pada saat meninjau lahan cetak sawah baru di Desa Waekokak dan kegiatan penanaman padi secara simbolis di Desa Marapokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo pada Jumat 17 Januari 2025.

“Kabupaten Nagekeo ini punya lahan yang luas dan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kita menyaksikan ada area subur datar Desa Waekokak ini bisa dijadikan lumbung pangan NTT dan juga lumbung pangan nasional yang bisa mendukung pangan nasional dan mempercepat swasembada pangan,” ujar Pj. Gubernur.

Dukung Modernisasi Sektor Pertanian, Program Electrifying Agriculture PLN Tambah 53.539 Pelanggan Baru

Dukung Modernisasi Sektor Pertanian, Program Electrifying Agriculture PLN Tambah 53.539 Pelanggan Baru

Jakarta, KN – Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) menunjukkan kinerja mentereng sepanjang tahun 2024. Program PLN khusus untuk sektor pertanian, perikanan, perkebunan hingga peternakan ini tercatat telah dimanfaatkan oleh total 300.535 pelanggan, naik 53.539 pelanggan dibanding tahun 2023 yang sebanyak 246.996 pelanggan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa program EA dirancang untuk mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia dengan adopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik. Melalui program ini, para petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilan secara signifikan.

“Melalui program ini, kami berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik, ekosistem pertanian menjadi lebih modern, yang kemudian berdampak pada peningkatan produktivitas petani,” ujar Darmawan.

Setuju Aturan Baru Distribusi Pupuk, Distan NTT Sebut Aturan Lebih Sederhana

Setuju Aturan Baru Distribusi Pupuk, Distan NTT Sebut Aturan Lebih Sederhana

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT setuju dengan langkah pemerintah memangkas alur distribusi pupuk ke petani. Kini aturan lebih sederhana dalam suplai pupuk.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Joaz B Oemboe mengatakan, pupuk sangat penting mendukung pengolahan tanaman. Hal itu untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

“Kita berterima kasih ke Pak Presiden dan Pak Menteri yang membuat suatu terobosan memotong regulasi. Selama ini sekian banyak kementerian/lembaga terkait. Sekitar 144 regulasi yang dipotong, sehingga lebih efisien,” ujar dia, Rabu (15/1/2025).

Joaz mengatakan, regulasi ini baru ini belum diterapkan di Provinsi NTT. Pihaknya masih merujuk ke Permentan 1 tahun 2024. Menurut dia sedang dilakukan perubahan mengenai tata kelola pupuk subsidi.