Laboratorium Hayati Kupang UPTD PKDLHP: Uji Kualitas Trichoderma dari Kabupaten Sikka

Laboratorium Hayati dan Biopestisida Kupang, yang berada di bawah naungan UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan (PKDLHP), baru-baru ini melakukan pengujian penting terhadap starter Trichoderma yang dikirim oleh Laboratorium Lapangan Sikka, Kabupaten Sikka. Pengujian ini merupakan langkah krusial dalam memastikan kualitas dan efektivitas agen pengendali hayati yang akan digunakan di sektor pertanian.

Trichoderma, yang dikenal sebagai salah satu agen pengendali hayati paling efektif, memiliki peran vital dalam pengendalian berbagai penyakit tanaman. Fungsi jamur ini mencakup kemampuannya untuk menekan pertumbuhan patogen tanaman, meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan bahkan meningkatkan resistensi tanaman terhadap berbagai tekanan lingkungan.

Dalam proses pengujian, tim laboratorium melakukan dua pengujian utama:

  1. Uji Kerapatan Spora: Hasil pengujian menunjukkan bahwa kerapatan spora Trichoderma mencapai 10,3 x 10^7 spora/ml. Angka ini menggambarkan konsentrasi spora yang sangat tinggi, mengindikasikan potensi yang besar untuk aplikasi yang efektif di lapangan. Kerapatan spora yang tinggi ini menunjukkan bahwa starter Trichoderma dari Kabupaten Sikka memiliki kualitas yang baik dan berpotensi memberikan hasil yang optimal dalam pengendalian hayati.
  2. Uji Viabilitas: Viabilitas atau daya hidup Trichoderma yang diuji mencapai 84,6%. Hasil ini menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang sangat baik, mengindikasikan bahwa sebagian besar spora dalam sampel masih aktif dan mampu berkembang. Viabilitas yang tinggi ini sangat penting karena menentukan efektivitas Trichoderma ketika diaplikasikan di lapangan.

Hasil pengujian ini memiliki implikasi penting bagi sektor pertanian di NTT. Dengan kerapatan spora yang tinggi dan viabilitas yang baik, Trichoderma ini berpotensi untuk:

  1. Meningkatkan efektivitas pengendalian penyakit tanaman secara hayati.
  2. Mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan.
  3. Meningkatkan produktivitas tanaman melalui efek perangsangan pertumbuhan yang dimiliki Trichoderma.
  4. Memperkuat ketahanan tanaman terhadap berbagai tekanan lingkungan.
See also  Rapat Koordinasi Program READSI Tahap-2 Tingkat Provinsi NTT: Mendorong Pemberdayaan Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat Pedesaan

Keberhasilan pengujian ini juga menunjukkan adanya sinergi yang baik antara Laboratorium Lapangan Sikka dan Laboratorium Hayati Kupang UPTD PKDLHP. Kolaborasi semacam ini sangat penting dalam mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi pengendalian hayati yang efektif di seluruh wilayah NTT.

Ke depannya, hasil pengujian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut dalam produksi dan aplikasi Trichoderma di lapangan. Laboratorium Hayati Kupang UPTD PKDLHP dapat menggunakan data ini untuk memberikan rekomendasi yang lebih akurat kepada petani mengenai penggunaan Trichoderma, serta untuk mengembangkan formulasi yang lebih efektif.

Dengan terus melakukan pengujian dan pengembangan seperti ini, UPTD PKDLHP memainkan peran kunci dalam mendukung pertanian berkelanjutan di NTT, meningkatkan produktivitas pertanian, dan pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di wilayah NTT.

BERSAMA KITA BISA!!!

BERSAMA KITA BEKERJA!!!

BEKERJA BERSAMA, BISA!!!

Similar Posts