BBWS Nusa Tenggara II Komit Tangani Irigasi dan Banjir di Malaka: Kunjungan Balasan yang Beri Harapan Baru

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur sumber daya air di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.

RAEBESINEWS.COM – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWSNusa Tenggara II menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur sumber daya air di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.

Kepala BBWS NT II, Parlinggoman Simanungkalit, bersama jajaran teknis dan strukturalnya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Malaka sebagai bentuk tindak lanjut atas kunjungan sebelumnya oleh Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran ke kantor BBWS NT II.

Rombongan disambut secara resmi oleh Asisten I Setda Malaka, Dr. Bernando Seran, SH., M.Hum, didampingi Pelaksana Harian Kadis PUPR Malaka, Lorens Haba, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis.

“Ini merupakan kunjungan paling lengkap selama saya menjadi pegawai,” ungkap Dr. Bernando Seran dalam sambutan penerimaan, mengapresiasi kedatangan langsung Kepala BBWS beserta seluruh divisi strategis.

Paradigma Baru: BBWS Siap Layani Seluruh Wilayah NTT

Dalam pernyataannya, Kepala BBWS NT II menegaskan bahwa pihaknya kini tengah membangun paradigma baru dalam pelayanan infrastruktur pengairan.

“Kami tidak lagi menunggu, kami datang langsung ke daerah. Ini bentuk pelayanan baru. Kita membawa tim lengkap, mudah-mudahan ini bisa menjawab keluhan Pak Bupati beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Menurut Parlinggoman, pembangunan jaringan irigasi menjadi prioritas utama dalam mendukung ketahanan pangan lokal.

BBWS akan memperhatikan secara khusus Daerah Irigasi (DI) skala kabupaten yang mengalami degradasi fungsi maupun kerusakan infrastruktur.

“Kami akan tangani irigasi-irigasi yang bersifat lokal, tapi berdampak besar terhadap produktivitas pertanian. Malaka sebagai daerah potensial pangan di perbatasan, perlu didukung infrastruktur irigasi yang andal,” tegasnya.

Fokus Rehabilitasi Tanggul DAS Benenain dan Pengendalian Banjir

Selain irigasi, pengendalian banjir juga menjadi perhatian utama. BBWS NT II telah menetapkan rencana prioritas untuk merehabilitasi dan memperkuat tanggul pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Benenain, sungai terbesar di wilayah tersebut yang kerap meluap saat musim hujan dan mengancam kawasan pemukiman serta lahan pertanian.

“Kami menyadari pentingnya pengamanan struktur sempadan sungai Benenain. Perbaikan tanggul dan normalisasi alur sungai akan menjadi bagian dari intervensi kami dalam waktu dekat,” jelas Parlinggoman.

Kunjungan ini juga disertai dengan survei lapangan oleh tim teknis BBWS ke sejumlah lokasi rawan banjir dan daerah irigasi potensial di Kecamatan Malaka Tengah , Malaka Barat dan sekitarnya.

Harapan dari Daerah Perbatasan

Pemkab Malaka menyambut hangat komitmen tersebut.

“Kehadiran BBWS NT II di Malaka bukan sekadar kunjungan, ini jawaban nyata dari aspirasi masyarakat kami. Irigasi adalah jantung pertanian kami, dan tanggul adalah tameng kami dari banjir,” ujar Lorens Haba. Dengan sinergi yang mulai terbentuk antara Pemkab Malaka dan BBWS NT II, harapan akan transformasi tata kelola air dan infrastruktur pengairan di daerah perbatasan ini semakin terbuka lebar.***

Sumber : BBWS Nusa Tenggara II Komit Tangani Irigasi dan Banjir di Malaka: Kunjungan Balasan yang Beri Harapan Baru – RaebesiNews.com

Similar Posts

  • NTT Berkomitmen dalam Serapan Gabah dan Beras Bersama BULOG

    Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanKP) Nusa Tenggara Timur (NTT) turut serta dalam pertemuan nasional terkait Komitmen Serapan Gabah dan Beras yang diselenggarakan di Aula F Kementerian Pertanian.

    Pertemuan ini dihadiri oleh Menteri Pertanian, Wakil Menteri Pertanian, Kepala Badan Pangan Nasional (Komisaris Utama BULOG), Kepala BULOG, Dinas Pertanian se-Indonesia, Pimpinan Wilayah BULOG se-Indonesia, Aster masing-masing Kodam, serta PERPADI dari seluruh Indonesia.

    Dalam pertemuan ini, Presiden Republik Indonesia memberikan arahan agar BULOG menyerap gabah petani dengan harga Rp. 6.500 per kilogram dan beras dengan harga Rp. 12.000 per kilogram. Target serapan beras oleh BULOG secara nasional ditetapkan sebesar 3 juta ton atau sekitar 10% dari total produksi nasional, dengan periode pelaksanaan antara Februari hingga April 2025.

    Untuk Provinsi NTT, ditargetkan serapan sebesar 1.832 ton guna mendukung pencapaian swasembada pangan. Dalam mendukung upaya ini, DistanKP NTT bersama BULOG dan PERPADI menandatangani komitmen bersama yang juga melibatkan Aster Kodam.

    Langkah ini menegaskan sinergi antara pemerintah daerah, BULOG, dan pelaku usaha perberasan dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah NTT.

  • Pembekalan CPNS DISTANKP Provinsi NTT: Mempersiapkan ASN Muda yang Siap Mengabdi

    Kupang, 23 Juni 2025 – Dalam rangka membekali para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DISTANKP) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan kegiatan Pembekalan CPNS yang berlangsung selama lima hari, dari tanggal 16 hingga 20 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh CPNS dari berbagai formasi, dengan materi yang disampaikan langsung oleh seluruh unit kerja di lingkungan DISTANKP, mulai dari sekretariat, bidang teknis, hingga UPTD.

    Tujuan utama pembekalan ini adalah memberikan pemahaman menyeluruh mengenai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta peran strategis masing-masing unit kerja dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan sektor pertanian di NTT.

  • Kunjungan Kerja PLT Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Monitoring Calon Lokasi OPLAH Non Rawa dan Food Estate di Sumba Tengah

    17 Maret 2025 –  PLT Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT melakukan kunjungan kerja bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah, Bapak Nyong Umbu K. Pari, S.TP. Kegiatan monitoring dilaksanakan di calon lokasi OPLAH non rawa serta lokasi food estate yang berada di Kecamatan Katikutana dan Umbu Ratunggay Barat.

    Pada kegiatan tersebut, dilakukan evaluasi langsung terhadap hamparan lahan sawah seluas kurang lebih 1.000 hektar yang tengah dalam pertanaman. Tanaman yang ditanam pada lahan tersebut telah mencapai umur 60 hingga 90 hari setelah tanam (HST) dengan menggunakan varietas unggulan Ciherang. Distribusi debit air yang terpantau pada saluran terstier dan saluran cacing dinilai cukup baik dalam menunjang proses irigasi.

  • Gelar Pangan Murah Di BTN Kolhua Dibanjiri 700 Warga

    Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Dinas Paertanian dan Ketahanan Pangan, melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM), di halaman Gereja (GMIT) Kaisarea BTN Kolhua, pada, Jumad (06/12/2024).

    GPM tersebut dibanjiri sekitar 700 orang warga perumahan BTN Kelurahan Kolhua Kota Kupang yang datang berbelanja berbagai kebutuhan bahan pangan pokok yang dijual dengan harga murah oleh produsen, distributor dan UMKM Lokal.

    Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda, SP yang diwawancarai media ini dilokasi tersebut  mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang dilakukan terus menerus untuk membantu masyarakat agar memperoleh bahan pangan pokok yang murah dan berkualitas.

  • Meningkatkan Keamanan Pangan Segar melalui Program PAS AMAN di NTT

    Badan Pangan Nasional mengalokasikan kegiatan PAS AMAN untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun anggaran 2024. Program ini berlangsung di Pasar Oebobo, Kota Kupang, sebagai salah satu langkah konkret dalam meningkatkan keamanan pangan segar bagi masyarakat.

    Inisiatif ini mencerminkan perhatian khusus dari  Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P, yang saat ini menjabat sebagai Penjabat Gubernur NTT sekaligus Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan di Badan Pangan Nasional. Program ini bertujuan untuk mengatasi berbagai persoalan mendesak di NTT, seperti kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan stunting, yang erat kaitannya dengan konsumsi pangan segar yang aman dan bergizi.

  • Dukung Ketahanan Pangan: Kementerian Pertanian RI Serahkan 10 Unit Traktor Roda Dua kepada Polda NTT

    Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani serta mendukung program ketahanan pangan di Nusa Tenggara Timur, Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT (Distankp NTT) menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian berupa 10 unit traktor roda dua. Bantuan ini disalurkan kepada Polda NTT sebagai bagian dari sinergi antara sektor pertanian dan aparat kepolisian.

    Acara penyerahan berlangsung khidmat dengan kehadiran pejabat tinggi, antara lain Kapolda NTT, Wakapolda NTT, pejabat utama Polda NTT, dan para Kapolres dari Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, serta Timor Tengah Utara. Di samping itu, Perwakilan dari Dinas Pertanian dari ketiga kabupaten tersebut turut hadir untuk memberikan dukungan langsung pada kegiatan ini.