Laboratorium Hayati dan Biopestisida Kupang Menunjukkan Standar Mutu yang Tinggi dalam Uji Banding Agens Pengendali Hayati Metarhizium Anisopliae

Upaya untuk menjamin kualitas dan efektivitas agens pengendali hayati (APH) di Indonesia terus dilakukan melalui kerjasama antar lembaga penelitian dan laboratorium pengujian. Salah satu kegiatan penting yang dilaksanakan adalah uji banding antar laboratorium penguji mutu APH, yang melibatkan Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya dan UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam kegiatan uji banding ini, Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya menguji kerapatan spora dan viabilitas jamur Metarhizium anisopliae di Laboratorium Hayati dan Biopestisida Kupang. Metarhizium anisopliae merupakan salah satu APH yang penting dalam pengendalian hama serangga pada tanaman perkebunan.

Hasil uji yang dilakukan menunjukkan kualitas yang sangat baik dari jamur Metarhizium anisopliae yang diuji. Rata-rata jumlah spora yang diperoleh adalah 7,4 x 10^8 spora per milliliter, sementara viabilitas rata-rata mencapai 93,23%.

Kerapatan spora yang tinggi menunjukkan potensi jamur untuk menginfeksi dan mematikan serangga hama dalam jumlah yang besar. Sementara itu, viabilitas yang tinggi mengindikasikan kemampuan spora untuk berkecambah dan tumbuh dengan baik, sehingga dapat menginfeksi inang sasaran secara efektif.

Kegiatan uji banding, Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya menguji kerapatan spora dan viabilitas jamur Metarhizium anisopliae di Laboratorium Hayati dan Biopestisida Kupang

Hasil uji banding ini menegaskan bahwa Laboratorium Hayati dan Biopestisida Kupang telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan dalam produksi dan pengujian APH. Hal ini mencerminkan komitmen dan upaya yang dilakukan oleh UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan dalam menjamin kualitas agens pengendali hayati yang diproduksi dan digunakan di wilayah NTT.

“Kami bangga dengan hasil uji banding ini yang menunjukkan kemampuan Laboratorium Hayati dan Biopestisida Kupang dalam memenuhi standar mutu yang tinggi,” ujar Kepala UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan ibu Ir. Maria I.R. Manek, M.SC di Laboratorium Hayati dan Biopestisida Kupang. “Ini merupakan bukti nyata bahwa kami berkomitmen untuk menyediakan APH yang berkualitas bagi petani di NTT dan wilayah sekitarnya.”

See also  Menjadi Juara Lomba Inovasi Untuk Membangun Kabupaten Timor Tengah Utara Di Dua Dinas Berbeda

Keberhasilan dalam uji banding ini juga menegaskan pentingnya kerjasama antar lembaga penelitian dan laboratorium pengujian dalam menjamin kualitas dan efektivitas APH. Dengan saling bertukar informasi, melakukan uji banding, dan mematuhi standar mutu yang ditetapkan, kita dapat memastikan bahwa APH yang digunakan dalam pengendalian hama di Indonesia memenuhi kriteria yang diperlukan untuk melindungi tanaman dan menjaga keberlanjutan pertanian.

Ke depannya, Laboratorium Hayati dan Biopestisida Kupang akan terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi dan pengujian APH. Selain itu, penyebaran informasi dan pelatihan kepada petani tentang penggunaan APH yang tepat juga akan terus dilakukan untuk memaksimalkan efektivitas pengendalian hama secara hayati di perkebunan-perkebunan di Provinsi NTT.

Similar Posts