Pengiriman Pertana 1000 Ton Jagung TJPS Pola Kemitraan NTT

DISTANKP.NTTPROV.GO.ID, Tambolaka. Menjadi salah satu momentum penting bagi Kabupaten Sumba Barat Daya dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni pada Sabtu (21/05/2022) bertempat di Pelabuhan Waikelo Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi NTT berlangsung prosesi pengiriman perdana jagung hibrida varietas R7 Program Integrasi Pertanian Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Pola Kemitraan sebanyak 1.000 ton secara curah pada Kapal Motor Kalimas I.  Jagung ini dibeli oleh Offtaker TJPS Pola Kemitraan PT. Agro Investama untuk dikirim ke PT SREEYE Sewu Indonesia, Sidoarjo-Jawa Timur.

Pengiriman Perdana ini dilakukan oleh Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Kornelis Kodi Mete didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT yang diwakili oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Nixon Balukh, SP, M.Si, Offtaker PT. Gama Agro Investama (GAI) Andung Triwenda, Sekda Kabupaten SBD, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten SBD beserta sejumlah pejabat Lingkup Pemerintah Kabupaten SBD, Bank NTT Cabang Tambolaka, para penyuluh, pendamping lapangan TJPS, KTNA, Petani dan kelompoktani, juga turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tanur, SH.

Prosesi acara diawali dengan Doa dan dilanjutkan dengan Laporan dari Kepala Dinas Pertanian dan KP Kabupaten SBD Rofinus D. Kaleka, SP, melaporkan bahwa TJPS Pola Kemitraan di Kabupaten SBD sudah dimulai dari Musim Tanam  Oktober-Maret (MT. Okmar) 2021/2022 seluas 1.163 ha dan dilanjutkan pada Musim Tanam April-September (MT. Asep) 2022 seluas 726,5 ha. Panen mulai dilakukan pada Bulan maret dan akan berlanjut terus sejalan dengan waktu panennya. Hasil 1.000 ton ini merupakan sebagian dari hasil panen yang sudah dilakukan seluas 454 ha. Pada MT. Asep 2022  terus didorong arela penanaman TJPS Pola Kemitraan juga akan ditanam jagung hibrida melalui program pusat seluas  10.300 ha sekaligus mempersiapkan areal tanam dan petani atau wiarausahawan mandiri TJPS Pola Kemitraan MT. Okmar 2022/2023.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT yang diwakili oleh Kabid. Tanaman Pangan dan Hortikultura Nixon Balukh, SP, M.Si dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah dan masyarakat petani Kabupaten SBD atas hasil yang telah dicapai ini dengan harapan terus ditingkatkan melalui  kolaborasi bersama.

Lebih lanjut Nixon menyampaikan bahwa TJPS Pola Kemitraan merupakan exit program dari TJPS Pola Regular yang dilaksanakan melalui suatu ekosistem pembiayaan dengan melibatkan stakeholders terkait dengan tiga pilar utama yaitu Dinas Pertanian dan KP Provinsi dan Kabupaten NTT memfasilitasi aspek manajemen dan teknis, Perbankan memfasilitas permodalan usahatani melalui kredit KUR dan Non KUR dan atau Mikro Merdeka Bank NTT dan Offtaker memfasilitasi sarana produksi serta membeli hasil dari wirausahawan mandiri. Nixon juga menyampaikan bahwa ini sejarah pertama NTT dapat mengirim jagung secara curah, kalau kirim menggunakan kontainer itu sudah biasa dan  untuk Tahun 2022 TJPS Pola Kemitraan NTT ditargetkan seluas 105.000 ha pada 21 kabupaten selain Kota Kupang dan Kabupaten SBD ditargetkan seluas 11.200 ha.

Pada kesempatan ini Anggota Komis IV DPR RI Edward Tanur, SH yang juga turut hadir menyampaikan bahwa pada Periode ini di Komisi IV yang juga membidangi pertanian ada 3 anggota dari Provinsi NTT siap mendukung kebangkitan pertanian di NTT dan kabupaten SBD melalui bantuan alat dan mesin pertanian serta Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada para petani.

Bupati Sumba Barat Daya Kornelis Kodi Mete dalam sambutannnya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT bersama jajarannya yang mendukung pengembangan jagung di Kabupaten SBD melalui TJPS Pola Kemitraan. Kabupaten SBD mempunyai potensi areal jagung yang dapat ditanam pada musim hujan dan juga memanfaatkan sumber-sumber air yang ada pada musim kering melalui bantuan pompa. Kita akan terus mendorong penanaman pada semua areal potensi jagung yang ada meskipun hama belalang sekarang lagi mengembara di tanaman jagung dan untuk itu Pemerintah Kabupaten SBD telah menetapkan serangan hama belalang ini sebagai bencana untuk dilakukan penanganan secara menyeluruh serta mengharapkan dukungan pemerintah provinsi NTT lebih lanjut.  Kornelis Kodi Mete juga menyampaikan bahwa ini baru 1.000 ton kita akan panen terus dan kirim lebih banyak lagi pada periode berikut 2.000 sampai 3.000 ton bahkan tahun depan kalau bisa puluhan ribu ton. Kornelis Kodi Mete juga menyampaikan terima kasih kepada PT. Gama Agro Investama, KTNA, para penyuluh pertanian dan masyarakat petani/kelompoktani sekaligus mengajak untuk terus dan terus menanam jagung berbasis TJPS Pola Kemitraan.

Pengiriman perdana Jagung hibrida R7 sebanyak 1.000 ton secara curah, ditandai dengan rombongan berada di atas kapal motor Kalimas I dan diawali dengan prosesi penutupan ruang penampung jagung, dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan penyerahan sertifikat karantina.

Sumber: Sekretariat TJPS NTT, nttaktual.com

Similar Posts

  • Dukung Modernisasi Sektor Pertanian, Program Electrifying Agriculture PLN Tambah 53.539 Pelanggan Baru

    Jakarta, KN – Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) menunjukkan kinerja mentereng sepanjang tahun 2024. Program PLN khusus untuk sektor pertanian, perikanan, perkebunan hingga peternakan ini tercatat telah dimanfaatkan oleh total 300.535 pelanggan, naik 53.539 pelanggan dibanding tahun 2023 yang sebanyak 246.996 pelanggan.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa program EA dirancang untuk mendorong modernisasi agrikultur di Indonesia dengan adopsi teknologi pertanian modern berbasis listrik. Melalui program ini, para petani diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilan secara signifikan.

    “Melalui program ini, kami berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) yang memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik, ekosistem pertanian menjadi lebih modern, yang kemudian berdampak pada peningkatan produktivitas petani,” ujar Darmawan.

  • Panen Perdana Melon Desa Waturaka Kec. Kelimutu

    Panen Perdana Melon Desa Waturaka Kec. Kelimutu (9/4/2025) Hadir dalam kegiatan dimaksud Bupati Ende, Wakil Ketua DPRD Kab.Ende, Kapolres Ende, Dandim 1602 Ende, Asisten III, Para Pimpinan OPD, Plt. Kepala Dinas Pertanian Bersama Para Kepala Bidang, Camat Kelimutu, Kepala Desa Waturaka, Para Kepala BPP dan PPL Kec. Kelimutu, Wolowaru, Wolojita, Lepembusu Kelisoke dan Detusoko, Bapak/Ibu tani Desa Waturaka.
    Setelah pengalungan dan disambut dengan tarian, Bupati Ende bersama rombongan langsung menuju screen house modern. Sebelum dilakukan pemanenan, salah satu anggota kelompok Bapak Vitalis yang selama ini mengoperasikan screen house modern tersebut menjelaskan secara singkat pengoperasiannya. Dijelaskan bahwa semua proses budidaya dikontrol menggunakan sistem, mulai dari penyiraman, pengaturan suhu ruangan dan bisa dikendalikan pakai tablet android dari rumah.

  • Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku: Upaya Kolektif Menjaga Kelestarian Lingkungan di Nusa Tenggara Timur

    Dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun ke-66 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Aksi Gerakan Hijau Sejuk NTT Ku dilaksanakan dengan semangat kebersamaan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan hidup. Kegiatan ini berlangsung di kawasan Keuskupan Agung Kupang, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

    Aksi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Forkopimda Provinsi NTT, UPT KLHK, OPD lingkup Pemprov NTT, tokoh agama, Dharma Wanita, komunitas lingkungan, hingga Pramuka Saka Wana Bakti. Dalam sambutannya, Kepala Balai Pengelolaan DAS Benain Noelmina, Kludolfus Tuames, SP, dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, yang mewakili Penjabat Gubernur NTT, menyampaikan pentingnya gerakan ini dalam menghadapi perubahan iklim global.

  • Gubernur Melki Tegaskan Sinergi Jadi Kunci Kendalikan Inflasi dan Bangun Ketahanan Pangan di NTT

    Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi, memperkuat ketahanan pangan, dan mengendalikan laju inflasi daerah melalui sinergi lintas sektor. Hal tersebut disampaikan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, dalam sambutannya pada kegiatan High Level Meeting dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT yang digelar di Hotel Neo Aston Kupang, Selasa (15/7/2025).
    Kegiatan yang mengangkat tema “Sinergi Memperkuat Ketahanan Pangan untuk Ekonomi NTT yang Tumbuh Kuat dan Berkelanjutan” ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, baik pusat maupun daerah.
    Kegiatan strategis ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur NTT, Kapolda NTT, Danrem 161/Wira Sakti, Deputi Badan Pangan Nasional Brigjen (Purn) TNI Suardi Samiran, Deputi Kemenko Perekonomian Dr. Ferry Irawan, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional Dr. Andriko Noto Susanto (secara virtual), Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT Agus Sistyo Widjajati, Kepala OJK NTT, para pimpinan perangkat daerah provinsi, unsur perbankan, serta TPID kabupaten/kota se-NTT. Dalam sambutannya, Gubernur Melki menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi inflasi secara menyeluruh, terutama melalui penguatan ketahanan pangan dari tingkat rumah tangga, desa, hingga provinsi.

  • “Belajar dari Lapangan, Mengabdi untuk Pertanian” CPNS Penyuluh Pertanian Ikut Kegiatan Pemupukan dan Detasseling Jagung Hibrida di BBI Tarus

    “Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman teknis para CPNS terhadap proses budidaya jagung yang benar, terutama dalam konteks produksi benih unggul. Diharapkan mereka mampu menerapkan dan menyebarluaskan ilmu ini saat bertugas di lapangan nantinya,” ujar Roy Ora, Instruktur Teknis BBI Tarus.

    Selama kegiatan berlangsung, para CPNS mempraktikkan teknik pemupukan tanaman jagung dengan metode dan dosis yang tepat sesuai standar teknis, serta terlibat langsung dalam detasseling, yaitu pencabutan bunga jantan tanaman jagung, yang merupakan proses penting dalam menjaga kemurnian varietas hibrida.

  • Komitmen Pemerintah Kabupaten Kupang Hadirkan Ketahanan Pangan Bagi Rakyat Kecil di Pelosok Desa

    Ketahanan pangan merupakan aspek fundamental dalam pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan rakyat. Dalam semangat mewujudkan keadilan sosial serta mengatasi kerentanan pangan di wilayah tertinggal, Pemerintah Kabupaten Kupang terus menunjukkan komitmen strategis dengan mendistribusikan bantuan pangan secara merata hingga pelosok desa.
    Melalui skema kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kupang dan Perusahaan Umum Bulog, sebanyak 39.061 jiwa penerima manfaat di 24 kecamatan memperoleh bantuan pangan berupa beras sebanyak 20 kilogram per orang. Sasaran distribusi meliputi kelompok masyarakat miskin, rawan miskin, lanjut usia tunggal serta kepala rumah tangga perempuan miskin—kategori yang secara struktural rentan terhadap fluktuasi harga pangan dan krisis ekonomi domestik.