Serunya Petik Jeruk Keprok Amfoang Langsung dari Pohonnya di Desa Fatumonas, Kabupaten Kupang
Oelamasi, KupangBerita.com ,– Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan kekayaan pertanian yang melimpah.
Salah satu produk unggulan saat ini adalah jeruk keprok amfoang, buah yang memiliki rasa manis segar dan kaya akan vitamin C.
Mengalami sensasi petik jeruk keprok langsung dari pohonnya di kebun jeruk Kelompok Tani Kanaan, Desa Fatumonas adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Proses ini bukan hanya sekadar mengambil buah, tetapi juga merasakan kelezatan buah jeruk yang baru dipetik, masih penuh akan kemanisan dan kesegaran alaminya.
Saat mengunjungi kebun jeruk di Desa Fatumonas, kita dapat merasakan langsung kehangatan matahari dan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan. Langkah pertama adalah memilih jeruk yang sudah matang dengan warna oranye yang cerah.
Kemudian, dengan hati-hati, kita memetik jeruk tersebut dari cabangnya, merasakan sentuhan halus kulit jeruk di tangan kita.
Setelah memetik beberapa jeruk, kita dapat langsung mencoba jeruk keprok amfoang segar tersebut.
Sensasi rasa manis dan asam yang seimbang meledak di lidah, memberikan pengalaman rasa yang tak terbandingkan dengan jeruk yang dibeli di pasar.
Jeruk keprok Amfoang terkenal dengan kualitasnya yang unggul dan cita rasanya yang istimewa.
Selain itu, selama petik jeruk keprok, kita juga dapat menikmati keindahan alam sekitar dan berinteraksi dengan petani lokal yang ramah dan hangat.
Mereka dengan senang hati akan berbagi pengetahuan tentang budidaya jeruk keprok dan kehidupan di daerah tersebut.
Menghabiskan waktu di kebun jeruk, petik jeruk keprok, dan menikmati hasil panen langsung dari pohonnya bukan hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang proses pertanian dan pentingnya menjaga alam untuk menjamin keberlangsungan bumi.
Jadi, jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Kabupaten Kupang, jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan serunya petik jeruk keprok amfoang langsung dari pohonnya.
Pengalaman ini tidak hanya akan memuaskan lidah Anda dengan rasa segar jeruk yang lezat, tetapi juga akan memberikan kenangan yang tak terlupakan dari keindahan alam dan keramahan penduduk lokal di daerah ini.
Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba usai melakukan penen mengaku kagum kepada Poktan Kanaan dan seluruh masyarakat Amfoang Tengah yang turut berkontribusi dalam pengembangan tanaman holtikultura khususnya jeruk keprok.
“Ini suatu inovasi bagus, dimana potensi alam nyata ada, tinggal bagaimana mendapat sentuhan tangan dari kita.
Inovasi bagus dan menghasilkan. Selain bisa meningkatkan pendapatan para petani, dengan tanaman jeruk keprok ini, anak-anak bisa mengkonsumsi buah yang kaya vitamin untuk tubuh lebih sehat,”ujar Alexon.
Dikatakan Alexon, dalam agrowisata membutuhkan sinergitas dan kolaborasi yang baik antar pemerintah, pelaku dunia usaha, masyarakat, dan stakeholder lainnya.
Contohnya lokasi-lokasi pariwisata di Amfoang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha dan masyarakat untuk memasarkan hasil pertanian mereka.
“Ruang pemasaran sudah terbuka, tinggal kepekaan kita melihat peluang untuk memasarkan hasil bumi yang kita miliki,” ungkapnya.
Alexon mengatakan lokasi pariwisata yang terdapat di Amfoang, baik itu Bukit Humon dan Observatorium Nasional, kelak akan menjadi destinasi wisata yang populer dan ramai di kunjungi wisatawan.
Oleh karena itu OPD terkait dapat mendukung kegiatan ini kedepannya, sehingga tempat ini menjadi agrowisata yang dilengkapi fasilitas yang baik, dari makanan, hasil bumi, dan pendukung lainnya.
Ketua Kelompok Kanaan, Marthen Haenael Mengungkapkan bahwa budi daya jeruk keprok ini sudah lama, namun tanamnya hanya sekitar pekarangan rumah dan tidak ada pengembangan.
Berjalannya waktu Pemerintah Kabupaten Kupang, melalui Dinas Pertanian bantu kami dengan pemberian anakan jeruk keprok.
“Atas bantuan tersebut, kami melalui kelompok mulai tanam dilahan yang awalnya hanya 1,5 ha. Namun sejak tahun 2023 hingga saat sudah lakukan pengembangan hingga ratusan hektare,” ungkapnya.
Ia mengatakan pengunjung dengan modal Rp10.000 sudah bisa beli tiket masuk, dan langsung petik Jeruk Keprok dar pohon, gratis maka. 5 buah. Selebihnya per kg Rp25.0000.