Uji Kerapatan dan Viabilitas Spora Beauveria bassiana Pada Media Spon oleh Laboratorium Hayati dan Biopestisida UPTD PKDLHP

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan oleh Laboratorium Hayati dan Biopestisida UPTD PKDLHP, diperoleh hasil kerapatan spora Beauveria bassiana pada media spon sebesar 5×10^9 CFU/ml dan viabilitas sebesar 94,57%. Hasil ini menunjukkan bahwa Beauveria bassiana memiliki potensi yang baik sebagai agens hayati dalam pengendalian hama serangga.

Penggunaan Beauveria bassiana sebagai agens hayati dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan efektif dalam pengendalian hama serangga. Aplikasi Beauveria bassiana pada kondisi lapangan guna mendukung Pertanian Berkelanjutan

Beauveria bassiana spesifik untuk mengendalikan berbagai hama serangga, termasuk:

  • Kutu putih
  • Aphid
  • Thrips
  • Ulat
  • Belalang
  • Wereng Batang Coklat pada Padi: Beauveria bassiana telah digunakan dalam pengendalian hama wereng batang coklat pada tanaman padi
  • Ulat Tanah pada Jagung: Beauveria bassiana juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama ulat tanah pada tanaman jagung
  • Hama Serangga pada Tanaman Sayuran: Beauveria bassiana dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai hama serangga pada tanaman sayuran seperti kutu daun, ulat, dan belalang
  • Hama pada Tanaman Perkebunan: Beauveria bassiana juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman perkebunan seperti serangga pengisap, kutu putih, dan ulat

Beauveria bassiana bekerja dengan cara menginfeksi dan mengendalikan hama melalui spora yang menempel pada tubuh serangga. Setelah terinfeksi, jamur tumbuh dalam tubuh hama dan menyebabkan penyakit fatal pada hama.

Beauveria bassiana adalah salah satu jamur entomopatogen yang digunakan sebagai agens hayati dalam pengendalian hama serangga. Uji kerapatan spora dan viabilitas spora Beauveria bassiana pada media spon dilakukan oleh Laboratorium Hayati dan Biopestisida UPTD PKDLHP dengan diperoleh hasil kerapatan spora Beauveria bassiana pada media spon sebesar 5×10^9 CFU/ml dan viabilitas sebesar 94,57% sehingga memiliki potensi yang baik sebagai agens hayati dalam pengendalian hama serangga.

See also  UPTD PKDLHP: Mendorong Inovasi dan Kolaborasi untuk Meningkatkan PAD

Similar Posts